Wakil Ketua DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) Muhammad Syaripuddin menyatakan, pihaknya akan terus mengawal pendistribusian Alat Pelindung Diri (APD) agar tepat sasaran.
Pasalnya APD itu penting buat yang menangani mereka terindikasi atau memang terkena virus Corona (COVID-19) supaya terhindar dari penyakit yang membahayakan dan dapat membawa seseorang kepada kematian, ujarnya di Banjarmasin, Senin.
Oleh sebab itu, pemerintah provinsi (Pemprov) Kalsel harus membuat mekanisme agar pendistribusian logistik/.APD betul-betul tepat sasaran.
"Perlunya aturan/mekanisme tersebut buntuk memastikan APD dan logistik lainnya sudah diterima berbagai rumah sakit yang menjadi rujukan dalam penanganan Covid-19,” tegas politikus muda Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu.
Menurut Bang Dhin (sapaan akrab lain terhadap Muhammad Syaripuddin), pemerintah perlu memiliki database yang update setiap hari, terkait kondisi pasien, rumah sakit dan fasilitas kesehatan yang tenaga kesehatannya memerlukan APD.
Sebagai contoh rumah sakit kabupaten/kota mana saja yang memerlukan APD, serta berapa banyak yang mereka perlukan, dan bagaimana kondisi pasiennya, lanjut mantan anggota DPRD Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), Kalsel itu.
Ia mengharapkan, dengan adanya database nanti, akan lebih memudahkan pengaturan dan penyaluran kebutuhan tersebut sehingga semuanya berjalan dengan baik pula.
"Kesemua itu tidak terlepas dari dasar validasi data yang tepat dengan tujuan memaksimalkan bantuan sehingga tepat sasaran," lanjut wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel VI/Kabupaten Kotabaru dan Tanbu tersebut.
“Dengan penggunaan data yang akurat atau benar-benar valid, dan mekanisme penyaluran yang baik, saya yakin pengawasan akan lebih mudah, dan pada gilirannya penanganan COVID-19 berjalan dengan lancar dan membuahkan hasil yang lebih baik lagi," demikian Bang Dhin.
Pada kesempatan terpisah, Ketua Harian Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Kalsel H Mahyudin menerangkan, pihaknya selama ini sudah menerima 60.000 APD dari berbagai kalangan.
Namun Mahyudin yang juga Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel tidak merinci asal serta penyaluran APD tersebut, kecuali menyatakan sudah menyalurkannya kepada rumah sakit yang memerlukan.
Sebagai contoh rumah sakit yang memerlukan APD adalah yang menjadi rujukan dalam penanganan COVID-19, seperti RSUD Ulin serta Dr Mochammad Ansari Saleh Banjarmasin, dan RSUD Boejasin Pelaihari Kabupaten Tanah Laut (Tala).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Pasalnya APD itu penting buat yang menangani mereka terindikasi atau memang terkena virus Corona (COVID-19) supaya terhindar dari penyakit yang membahayakan dan dapat membawa seseorang kepada kematian, ujarnya di Banjarmasin, Senin.
Oleh sebab itu, pemerintah provinsi (Pemprov) Kalsel harus membuat mekanisme agar pendistribusian logistik/.APD betul-betul tepat sasaran.
"Perlunya aturan/mekanisme tersebut buntuk memastikan APD dan logistik lainnya sudah diterima berbagai rumah sakit yang menjadi rujukan dalam penanganan Covid-19,” tegas politikus muda Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu.
Menurut Bang Dhin (sapaan akrab lain terhadap Muhammad Syaripuddin), pemerintah perlu memiliki database yang update setiap hari, terkait kondisi pasien, rumah sakit dan fasilitas kesehatan yang tenaga kesehatannya memerlukan APD.
Sebagai contoh rumah sakit kabupaten/kota mana saja yang memerlukan APD, serta berapa banyak yang mereka perlukan, dan bagaimana kondisi pasiennya, lanjut mantan anggota DPRD Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), Kalsel itu.
Ia mengharapkan, dengan adanya database nanti, akan lebih memudahkan pengaturan dan penyaluran kebutuhan tersebut sehingga semuanya berjalan dengan baik pula.
"Kesemua itu tidak terlepas dari dasar validasi data yang tepat dengan tujuan memaksimalkan bantuan sehingga tepat sasaran," lanjut wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel VI/Kabupaten Kotabaru dan Tanbu tersebut.
“Dengan penggunaan data yang akurat atau benar-benar valid, dan mekanisme penyaluran yang baik, saya yakin pengawasan akan lebih mudah, dan pada gilirannya penanganan COVID-19 berjalan dengan lancar dan membuahkan hasil yang lebih baik lagi," demikian Bang Dhin.
Pada kesempatan terpisah, Ketua Harian Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Kalsel H Mahyudin menerangkan, pihaknya selama ini sudah menerima 60.000 APD dari berbagai kalangan.
Namun Mahyudin yang juga Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel tidak merinci asal serta penyaluran APD tersebut, kecuali menyatakan sudah menyalurkannya kepada rumah sakit yang memerlukan.
Sebagai contoh rumah sakit yang memerlukan APD adalah yang menjadi rujukan dalam penanganan COVID-19, seperti RSUD Ulin serta Dr Mochammad Ansari Saleh Banjarmasin, dan RSUD Boejasin Pelaihari Kabupaten Tanah Laut (Tala).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020