Camat KandanganRonaldyP Putra, mengatakan pihaknya saat ini menargetkan 50 persen lebih di tahap awal agar masyarakat Kecamatan Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) dibagikan masker kain gratis.
Ia mengatakan, masker kain gratis ini tersebut disediakan melalui desa dan kelurahan di wilayah Kecamatan Kandangan, bahan kain di sediakan dan para penjahit lokal di desa dan kelurahan akan diberdayakan.
"Penjahit lokal ini telah mengikuti pelatihan yang dilaksanakan desa di tahun sebelumnya, dan masker kain ini akan dibagikan dengan tujuan mendukung upaya bersama mencegah penularan virus Corona(COVID-19)," katanya, saat dihubungi Jum'at (10/1).
Baca juga: Guru Kapuh : Ijtihad ulama, kewajiban Shalat Jum'at gugur karena cegah wabah Corona
Dijelaskan dia, indikator terpenuhinyatarget masyarakat Kecamatan Kandanganyang menerima masker gratis tersebut, berdasarkan jumlah penduduk dan dibagikan baik di tempat umum maupun langsung di antar ke rumah masing-masing warga.
Untuk penanganganCOVID-19, memang anggaran dari masing-masing desa atau kelurahan menyesuaikan kebutuhan dari masing-masing desa, bahkan ada satu di Kecamatan Kandanganuntuk bantuan warga kurang mampu dan rentan miskin sudah mencapai Rp50 juta.
Dan warga penerima bantuan dampak COVID-19 yang akan dibantu melalui dana desa, dilakukan pendataan lebih dahulu supaya tidak terjadi tumpang tindih dengan bantuan yang sudah ada, seperti dari Kementerian Sosial RI ataupun program bantuan sosial dari Kabupaten HSS.
Dana desa termasuk untuk keperluan posko, dan saat ini semua desa dan kelurahan di Kecamatan Kandangansudah memiliki posko, dan juga telah dilengkapi dengan alat pengukur suhu tubuh atau InfararedThermometer.
Baca juga: ODP HSS menurun, IBI bagikan masker kain gratis
"Setiap posko rata-rata sudah memiliki InfraredThermometer, alat ini juga untuk melakukan pemantauan atau pemeriksaan kalau ada warga dari luar yang masuk ke wilayah desa atau kelurahan," katanya.
Pengadaan alat pengukur suhu tubuh ini dilakukan masing-masing desa, posnya diambil dari belanja tak terduga, barangnya sudah diterima masing-masing desa, walau memang masih ada satu atau dua yang masih menunggu pesanan.
Ditambahkan dia, pihaknya juga mengintensifkan posko kecamatan yang buka dari pagi hingga malam hari, untuk pagi hingga sore kegiatan seperti berkeliling mensosialisasikan pencegahan COVID-19 dan malam hari untuk patroli, termasuk di tempat-tempat berkumpul dihimbau untuk membubarkan diri.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Ia mengatakan, masker kain gratis ini tersebut disediakan melalui desa dan kelurahan di wilayah Kecamatan Kandangan, bahan kain di sediakan dan para penjahit lokal di desa dan kelurahan akan diberdayakan.
"Penjahit lokal ini telah mengikuti pelatihan yang dilaksanakan desa di tahun sebelumnya, dan masker kain ini akan dibagikan dengan tujuan mendukung upaya bersama mencegah penularan virus Corona(COVID-19)," katanya, saat dihubungi Jum'at (10/1).
Baca juga: Guru Kapuh : Ijtihad ulama, kewajiban Shalat Jum'at gugur karena cegah wabah Corona
Dijelaskan dia, indikator terpenuhinyatarget masyarakat Kecamatan Kandanganyang menerima masker gratis tersebut, berdasarkan jumlah penduduk dan dibagikan baik di tempat umum maupun langsung di antar ke rumah masing-masing warga.
Untuk penanganganCOVID-19, memang anggaran dari masing-masing desa atau kelurahan menyesuaikan kebutuhan dari masing-masing desa, bahkan ada satu di Kecamatan Kandanganuntuk bantuan warga kurang mampu dan rentan miskin sudah mencapai Rp50 juta.
Dan warga penerima bantuan dampak COVID-19 yang akan dibantu melalui dana desa, dilakukan pendataan lebih dahulu supaya tidak terjadi tumpang tindih dengan bantuan yang sudah ada, seperti dari Kementerian Sosial RI ataupun program bantuan sosial dari Kabupaten HSS.
Dana desa termasuk untuk keperluan posko, dan saat ini semua desa dan kelurahan di Kecamatan Kandangansudah memiliki posko, dan juga telah dilengkapi dengan alat pengukur suhu tubuh atau InfararedThermometer.
Baca juga: ODP HSS menurun, IBI bagikan masker kain gratis
"Setiap posko rata-rata sudah memiliki InfraredThermometer, alat ini juga untuk melakukan pemantauan atau pemeriksaan kalau ada warga dari luar yang masuk ke wilayah desa atau kelurahan," katanya.
Pengadaan alat pengukur suhu tubuh ini dilakukan masing-masing desa, posnya diambil dari belanja tak terduga, barangnya sudah diterima masing-masing desa, walau memang masih ada satu atau dua yang masih menunggu pesanan.
Ditambahkan dia, pihaknya juga mengintensifkan posko kecamatan yang buka dari pagi hingga malam hari, untuk pagi hingga sore kegiatan seperti berkeliling mensosialisasikan pencegahan COVID-19 dan malam hari untuk patroli, termasuk di tempat-tempat berkumpul dihimbau untuk membubarkan diri.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020