Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, yang memiliki luas wilayah 5.066,96 kilometer persegi dan memiliki potensi kekayaan alam yang melimpah mengandalkan sektor perkebunan kelapa sawit dan karet.
"Sektor yang menjadi unggulan Tanah Bumbu adalah perkebunan kelapa sawit dan karet," kata Bupati Tanah Bumbu H. Sudian Noor, di Batulicin, Rabu.
Dikatakan, areal lahan perkebunan inti kelapa sawit seluas 43.224,46 hektare, dengan produksi tandan Buah Segar (TBS) sebanyak 809.329,95 ton, sedangkan untuk luas lahan yang melibatkan masyarakat atau plasma sawit seluas 24.127,61 ha dengan produksi TBS sebesar 471.756 ton.
Produksi kebun sawit rakyat yang dihasilkan selama 2018 mencapai 601.311 ton, periode 2019 sebanyak 608.871 ton, atau mengalami kenaikan sebesar 7.560 ton.
Rata-rata produksi TBS per hektar untuk kebun inti sebesar 18,72 ton/ha dan kebun plasma sebesar 19,55 ton/ha, serta kebun rakyat sebesar 18,94 ton/ha.
Baca juga: LAPSUS : Tanah Bumbu Berhasil Membangun Sektor Perkebunan
Baca juga: Gapkindo : Ekspor karet Kalsel ke Cina terpengaruh virus corona
Baca juga: Pemprov targetkan 650 UPPB atasi rendahnya harga karet
"Keberadaan sektor perkebunan di Tanah Bumbu memiliki peranan yang penting dalam penyediaan lapangan pekerjaan dan memberikan peran yang besar bagi perekonomian masyarakat" jelas bupati dalam siaran pers hari jadi kabupaten.
Selain sektor perkebunan yang menjadi andalan, Tanah Bumbu juga memiliki potensi pertanian yang cukup besar, luas sawah fungsional maupun cadangan mencapai 19.844 ha dan lahan pertanian bukan sawah seluas 410.897 ha.
"Sehingga jumlah keseluruhan lahan pertanian menjadi 430.741 ha," kata bupati.
Periode 2019 hasil produksi padi sawah di "Bumi Bersujud" sebesar 83.867 ton dengan luasan panen 16.214 ha. Tahun itu juga terdapat peningkatan produksi pada padi ladang dari 18.440 ton di tahun 2018 menjadi 19.118 ton.
"Guna mendukung peningkatan produksi pertanian ini, Pemkab Tanah Bumbu juga terus menyalurkan bantuan Alsintan, pompa air, dan alat tanam kepada kelompok tani di Tanbu,” ujar Bupati.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
"Sektor yang menjadi unggulan Tanah Bumbu adalah perkebunan kelapa sawit dan karet," kata Bupati Tanah Bumbu H. Sudian Noor, di Batulicin, Rabu.
Dikatakan, areal lahan perkebunan inti kelapa sawit seluas 43.224,46 hektare, dengan produksi tandan Buah Segar (TBS) sebanyak 809.329,95 ton, sedangkan untuk luas lahan yang melibatkan masyarakat atau plasma sawit seluas 24.127,61 ha dengan produksi TBS sebesar 471.756 ton.
Produksi kebun sawit rakyat yang dihasilkan selama 2018 mencapai 601.311 ton, periode 2019 sebanyak 608.871 ton, atau mengalami kenaikan sebesar 7.560 ton.
Rata-rata produksi TBS per hektar untuk kebun inti sebesar 18,72 ton/ha dan kebun plasma sebesar 19,55 ton/ha, serta kebun rakyat sebesar 18,94 ton/ha.
Baca juga: LAPSUS : Tanah Bumbu Berhasil Membangun Sektor Perkebunan
Baca juga: Gapkindo : Ekspor karet Kalsel ke Cina terpengaruh virus corona
Baca juga: Pemprov targetkan 650 UPPB atasi rendahnya harga karet
"Keberadaan sektor perkebunan di Tanah Bumbu memiliki peranan yang penting dalam penyediaan lapangan pekerjaan dan memberikan peran yang besar bagi perekonomian masyarakat" jelas bupati dalam siaran pers hari jadi kabupaten.
Selain sektor perkebunan yang menjadi andalan, Tanah Bumbu juga memiliki potensi pertanian yang cukup besar, luas sawah fungsional maupun cadangan mencapai 19.844 ha dan lahan pertanian bukan sawah seluas 410.897 ha.
"Sehingga jumlah keseluruhan lahan pertanian menjadi 430.741 ha," kata bupati.
Periode 2019 hasil produksi padi sawah di "Bumi Bersujud" sebesar 83.867 ton dengan luasan panen 16.214 ha. Tahun itu juga terdapat peningkatan produksi pada padi ladang dari 18.440 ton di tahun 2018 menjadi 19.118 ton.
"Guna mendukung peningkatan produksi pertanian ini, Pemkab Tanah Bumbu juga terus menyalurkan bantuan Alsintan, pompa air, dan alat tanam kepada kelompok tani di Tanbu,” ujar Bupati.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020