Hasil tes laboratorium pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang meninggal saat dalam perawatan di Rumah Sakit Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin, Kalimantan Selatan, pada Ahad (29/3), negatif COVID-19.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Pemprov Kalsel HM Muslim dalam konferensi pers Tim Gugus Percepatan Penanganan COVID-19 di Command Center Pemprov Kalsel, melalui video yang disampaikan Senin petang.
Menurut Muslim, pasien perempuan berusia 51 tahun yang merupakan rujukan dari Banjarmasin dengan kode Ulin-12 tersebut, meninggal setelah tim medis melakukan upaya pertolongan dengan cukup optimal.
Bahkan pasien sempat diberi alat bantu pernafasan karena sempat mengalami sesak nafas. "Hari ini, hasil laborotorium PDP Ulin 12 yang meninggal telah keluar, hasilnya negatif," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Muslim juga menyampaikan, saat ini pasien terkonfirmasi positif yang dalam perawatan RSUD Ulin bertambah empat orang sehingga menjadi lima orang dan PDP tujuh orang, jadi total pasien yang dirawat menjadi 12 orang.
Menindaklanjuti penambahan pasien yang terkonfirmasi positif, kini tim sedang meningkatkan pelaksanaan penelusuran (tracing) atau pencarian terharap orang yang kontak dengan para pasien untuk segera dilakukan tes.
"Kami terus berupaya untuk mencari orang-orang yang kontak langsung dengan pasien terkonfirmasi positif," katanya.
Sebelumnya, pada Ahad (23/3), diberitakan pasien terkonfirmasi positif, warga Banjarmasin meninggal dalam perawatan di ruang isolasi RSUD Kanujoso Djatiwibowo, Balikpapan.
Warga tersebut adalah pasien dari klaster acara ijtima suatu organisasi di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Saat ini, tim Pemprov Kalsel, berupaya mencari warga Banjarmasin yang ikut pada rombongan yang tergabung pada ijtima tersebut.
Pemprov juga telah melaksanakan tes cepat (rapit test) terharap orang-orang yang dinilai berisiko terkena COVID-19 antara lain, tim kesehatan dan orang-orang yang melakukan kontak dengan PDP maupun terkonfirmasi positif.*
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Pemprov Kalsel HM Muslim dalam konferensi pers Tim Gugus Percepatan Penanganan COVID-19 di Command Center Pemprov Kalsel, melalui video yang disampaikan Senin petang.
Menurut Muslim, pasien perempuan berusia 51 tahun yang merupakan rujukan dari Banjarmasin dengan kode Ulin-12 tersebut, meninggal setelah tim medis melakukan upaya pertolongan dengan cukup optimal.
Bahkan pasien sempat diberi alat bantu pernafasan karena sempat mengalami sesak nafas. "Hari ini, hasil laborotorium PDP Ulin 12 yang meninggal telah keluar, hasilnya negatif," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Muslim juga menyampaikan, saat ini pasien terkonfirmasi positif yang dalam perawatan RSUD Ulin bertambah empat orang sehingga menjadi lima orang dan PDP tujuh orang, jadi total pasien yang dirawat menjadi 12 orang.
Menindaklanjuti penambahan pasien yang terkonfirmasi positif, kini tim sedang meningkatkan pelaksanaan penelusuran (tracing) atau pencarian terharap orang yang kontak dengan para pasien untuk segera dilakukan tes.
"Kami terus berupaya untuk mencari orang-orang yang kontak langsung dengan pasien terkonfirmasi positif," katanya.
Sebelumnya, pada Ahad (23/3), diberitakan pasien terkonfirmasi positif, warga Banjarmasin meninggal dalam perawatan di ruang isolasi RSUD Kanujoso Djatiwibowo, Balikpapan.
Warga tersebut adalah pasien dari klaster acara ijtima suatu organisasi di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Saat ini, tim Pemprov Kalsel, berupaya mencari warga Banjarmasin yang ikut pada rombongan yang tergabung pada ijtima tersebut.
Pemprov juga telah melaksanakan tes cepat (rapit test) terharap orang-orang yang dinilai berisiko terkena COVID-19 antara lain, tim kesehatan dan orang-orang yang melakukan kontak dengan PDP maupun terkonfirmasi positif.*
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020