Pemerintah Kabupaten Tabalong akan membentuk Satuan Tugas untuk membantu pemantauan Orang Dalam Pengawasan (ODP) Virus Corona yang menjalani karantina mandiri agar tidak berkeliaran.
Selaku Juru Bicara Covid - 19 Kabupaten Tabalong Taufiqurrahman Hamdie mengatakan persoalan ini telah dibahas dalam rapat koordinasi dengan jajaranan Puskemas, rumah sakit dan pemerintah daerah.
"Satgas nantinya melibatkan gugus Covid - 19 tingkat kecamatan maupun desa," jelas Taufiqurrahman di Tanjung, Minggu.
Termasuk para Babinsa dan Bhabinkamtibnas juga akan dilibatkan dalam pemantauan para ODP Covid - 19 agar tidak menyebarkan virus pademi ini ke orang lain.
Hingga saat ini jumlah ODP di Kabupaten Tabalong bertambah dari 167 orang menjadi 178 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjumlah dua orang.
Jumlah ODP terbanyak di Kecamatan Murung Pudak yakni 65 orang dan Kecamatan Tanjung aebanyak 36 orang.
Taufik mengatakan dari dua PDP hanya satu orang yang dirujuk ke RSUD Ulin Banjarmasin dan satu pasien masih menjalani observasi di RSUD Badaruddin Kasim Tanjung.
"Sesuai kesepakatan dengan Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel pasien PDP harus diobservasi dulu beberapa hari di rumah sakit setempat," jelas Taufik.
Jika nantinya keadaan pasien tersebut memburuk barulah dirujuk ke rumah sakit rujukan Covid - 19.
Sebelumnya, dalam dialog kesiagaan Covid - 19 juga dibahas pemenuhan APD baik di rumah sakit maupun P0uskesmas.
Kasi Pelayanan Medis RSUD H Badaruddin Kasim Tanjung In Yatun Nisa mengatakan saat ini stok masker di rumah sakit masih dalam keadaan kosong.
"Masker hanya tersedia di masing - masing poli dan ruangan sedangkan untuk cadangan tidak ada lagi," jelas Nisa.
Tak hanya di rumah sakit kelangkaan masker juga terjadi di sejumlah Puskemas salah satunya Puskesmas Mabuun Kecamatan Murung Pudak.
Satu pasien yang berobat ke Puskesmas ini tidak bisa mendapatkan masker pelindung saat membutuhkannya.
Sedangkan untuk di apotek Kecamatan Tanjung maupun Murung Pudak juga kehabisan stok masker dan kondisi ini sudah berlangsung satu bulan lebih.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Selaku Juru Bicara Covid - 19 Kabupaten Tabalong Taufiqurrahman Hamdie mengatakan persoalan ini telah dibahas dalam rapat koordinasi dengan jajaranan Puskemas, rumah sakit dan pemerintah daerah.
"Satgas nantinya melibatkan gugus Covid - 19 tingkat kecamatan maupun desa," jelas Taufiqurrahman di Tanjung, Minggu.
Termasuk para Babinsa dan Bhabinkamtibnas juga akan dilibatkan dalam pemantauan para ODP Covid - 19 agar tidak menyebarkan virus pademi ini ke orang lain.
Hingga saat ini jumlah ODP di Kabupaten Tabalong bertambah dari 167 orang menjadi 178 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjumlah dua orang.
Jumlah ODP terbanyak di Kecamatan Murung Pudak yakni 65 orang dan Kecamatan Tanjung aebanyak 36 orang.
Taufik mengatakan dari dua PDP hanya satu orang yang dirujuk ke RSUD Ulin Banjarmasin dan satu pasien masih menjalani observasi di RSUD Badaruddin Kasim Tanjung.
"Sesuai kesepakatan dengan Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel pasien PDP harus diobservasi dulu beberapa hari di rumah sakit setempat," jelas Taufik.
Jika nantinya keadaan pasien tersebut memburuk barulah dirujuk ke rumah sakit rujukan Covid - 19.
Sebelumnya, dalam dialog kesiagaan Covid - 19 juga dibahas pemenuhan APD baik di rumah sakit maupun P0uskesmas.
Kasi Pelayanan Medis RSUD H Badaruddin Kasim Tanjung In Yatun Nisa mengatakan saat ini stok masker di rumah sakit masih dalam keadaan kosong.
"Masker hanya tersedia di masing - masing poli dan ruangan sedangkan untuk cadangan tidak ada lagi," jelas Nisa.
Tak hanya di rumah sakit kelangkaan masker juga terjadi di sejumlah Puskemas salah satunya Puskesmas Mabuun Kecamatan Murung Pudak.
Satu pasien yang berobat ke Puskesmas ini tidak bisa mendapatkan masker pelindung saat membutuhkannya.
Sedangkan untuk di apotek Kecamatan Tanjung maupun Murung Pudak juga kehabisan stok masker dan kondisi ini sudah berlangsung satu bulan lebih.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020