Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Suriansyah milik Pemerintah Kota Banjarmasin di Jalan RK Ilir Banjarmasin Selatan akan menambah tiga ruang isolasi untuk pemeriksaan Orang Dengan Pantauan (ODP) dari virus corona.
Dirut RSUD Sultan Suriansyah Banjarmasin dr Sukotdjo Hartono di Banjarmasin, Selasa, mengungkapkan, RSUD Sultan Suriansyah bukanlah RS resmi rujukan pasein positif COVID-19, seperti RSUD Ulin Banjarmasin dan RSUD Boejasin Pelaihari, Tanah Laut.
Namun, lanjut dia, RSUD Sultan Suriansyah yang pada 24 September 2019 tadi diresmikan operasionalnya ini diminta melakukan kesiap siagaan terhadap mewabahnya virus COVID-19 ini.
"Untuk itu kita akan melakukan penambahan ruang isolasi, ada sekarang baru satu, akan dibuat tiga lagi," ujar Sukotdjo.
Di mana, ungkap dia, satu ruang isolasi yang ada ini sementara ini digunakan untuk melayani pemeriksaan atau skrining pasein katagori Orang Dengan Pemantauan (ODP) dari terpapar virus COVID-19, karena datang dari luar daerah di wilayah yang banyak kasus positif COVID-19.
"Kalau diketahui berpotensi jadi Pasein Dengan Pengawasan (PDP), kita anjurkan ke RSUD Ulin Banjarmasin, di sana lebih lengkap pelayanan medisnya," ujarnya.
Dia menambahkan terkait adanya sejumlah karyawan perusahaan yang minta diberikan surat bebas dari COVID-19 di RSUD Sultan Suriansyah, karena datang dari luar daerah, hal itu tidak dibenarkan.
"Permintaan surat bebas dari COVID-19 itu tidak perlu datang ke RS, kalau ada karyawan datang dari luar daerah apalagi di daerah indemik COVID-19, di rumah aja untuk karantina diri apabila tidak ada keluhan, kalau ada keluhan misalnya batuk-batuk disertai flu, periksa ke RS," tuturnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Machli Riyadi mengatakan, untuk Orang Dengan Risiko (ODR) karena datang dari luar daerah yang indemik Covid-19 saat ini jumlahnya 699 orang, sedangkan Orang Dengan Pantauan (ODP) karena adanya keluhan batuk-batuk disertai flu juga sakit tenggorokan, ada 54 orang.
Sementara itu, untuk Pasein Dengan Pengawasan (PDP) yang sudah diisolasi di RSUD Ulin Banjarmasin sebanyak empat orang, satu diantara sudah dinyatakan positif COVID-19.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Dirut RSUD Sultan Suriansyah Banjarmasin dr Sukotdjo Hartono di Banjarmasin, Selasa, mengungkapkan, RSUD Sultan Suriansyah bukanlah RS resmi rujukan pasein positif COVID-19, seperti RSUD Ulin Banjarmasin dan RSUD Boejasin Pelaihari, Tanah Laut.
Namun, lanjut dia, RSUD Sultan Suriansyah yang pada 24 September 2019 tadi diresmikan operasionalnya ini diminta melakukan kesiap siagaan terhadap mewabahnya virus COVID-19 ini.
"Untuk itu kita akan melakukan penambahan ruang isolasi, ada sekarang baru satu, akan dibuat tiga lagi," ujar Sukotdjo.
Di mana, ungkap dia, satu ruang isolasi yang ada ini sementara ini digunakan untuk melayani pemeriksaan atau skrining pasein katagori Orang Dengan Pemantauan (ODP) dari terpapar virus COVID-19, karena datang dari luar daerah di wilayah yang banyak kasus positif COVID-19.
"Kalau diketahui berpotensi jadi Pasein Dengan Pengawasan (PDP), kita anjurkan ke RSUD Ulin Banjarmasin, di sana lebih lengkap pelayanan medisnya," ujarnya.
Dia menambahkan terkait adanya sejumlah karyawan perusahaan yang minta diberikan surat bebas dari COVID-19 di RSUD Sultan Suriansyah, karena datang dari luar daerah, hal itu tidak dibenarkan.
"Permintaan surat bebas dari COVID-19 itu tidak perlu datang ke RS, kalau ada karyawan datang dari luar daerah apalagi di daerah indemik COVID-19, di rumah aja untuk karantina diri apabila tidak ada keluhan, kalau ada keluhan misalnya batuk-batuk disertai flu, periksa ke RS," tuturnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Machli Riyadi mengatakan, untuk Orang Dengan Risiko (ODR) karena datang dari luar daerah yang indemik Covid-19 saat ini jumlahnya 699 orang, sedangkan Orang Dengan Pantauan (ODP) karena adanya keluhan batuk-batuk disertai flu juga sakit tenggorokan, ada 54 orang.
Sementara itu, untuk Pasein Dengan Pengawasan (PDP) yang sudah diisolasi di RSUD Ulin Banjarmasin sebanyak empat orang, satu diantara sudah dinyatakan positif COVID-19.
Editor : Ulul Maskuriah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020