Seorang warga Kabupaten Banjar dengan status Pasien Dalam Pengawasan (PDP) COVID-19 dirujuk ke RSUD Ulin Banjarmasin, Kalimantan Selatan dan 58 orang lainnya dinyatakan berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP).
Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan dan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Banjar M Hilman di Martapura, Senin, mengatakan, satu PDP itu dirujuk karena mengalami sesak nafas.
"Pasien mengalami sesak napas dan dirujuk ke RSUD Ulin sebagai rumah sakit rujukan di Kalsel yang ditetapkan dalam menangani pasien diduga tertular virus corona," ujarnya dalam jumpa pers di depan wartawan.
Dijelaskan, bagi PDP atau pasien yang diduga tertular virus corona secara protokol memang harus dirujuk ke rumah sakit yang ditetapkan untuk menangani karena ketersediaan sarana dan fasilitas lainnya.
Dua rumah sakit di Kalsel yang telah ditetapkan menangani pasien COVID-19 adalah RSUD Ulin di Kota Banjarmasin dan RSUD Haji Boeyasin Pelaihari di Kabupaten Tanah Laut.
Menurut Hilman yang juga Sekretaris Daerah Kabupaten Banjar itu, jumlah orang baik berstatus PDP maupun ODP mengalami peningkatan cukup signifikan. Sebelumnya tidak ada yang berstatus PDP.
Baca juga: Ulama serukan masyarakat ikuti kebijakan pemerintah soal corona
Baca juga: DPRD tunda kegiatan hingga batas waktu yang tidak ditentukan
Baca juga: S Kalimantan Police Chief reminds people to avoid crowd
Sementara, status ODP sebelumnya sebanyak 38 orang dan hingga Senin menjadi 58 orang atau mengalami kenaikan peningkatan sebanyak 20 orang yang tersebar dari berbagai wilayah di kabupaten itu.
"Bagi mereka yang berstatus ODP kami imbau tetap tinggal di rumah melakukan isolasi secara mandiri dan aktivitasnya tetap dipantau bekerja sama dengan TNI melalui Babinsa dan anggota kepolisian," ujarnya.
Dikatakan, sejauh ini masih cukup banyak warga yang belum melaporkan diri setelah bepergian dari luar daerah padahal semestinya mereka melapor sehingga bisa dipantau apakah sehat atau tertular virus mematikan itu.
"Harapan kami, warga terutama yang datang dari daerah terpapar Corona secara sukarela segera melapor ke Puskesmas terdekat atau rumah sakit serta call center 911 yang terkoneksi dengan tim Gugus Tugas," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan dan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Banjar M Hilman di Martapura, Senin, mengatakan, satu PDP itu dirujuk karena mengalami sesak nafas.
"Pasien mengalami sesak napas dan dirujuk ke RSUD Ulin sebagai rumah sakit rujukan di Kalsel yang ditetapkan dalam menangani pasien diduga tertular virus corona," ujarnya dalam jumpa pers di depan wartawan.
Dijelaskan, bagi PDP atau pasien yang diduga tertular virus corona secara protokol memang harus dirujuk ke rumah sakit yang ditetapkan untuk menangani karena ketersediaan sarana dan fasilitas lainnya.
Dua rumah sakit di Kalsel yang telah ditetapkan menangani pasien COVID-19 adalah RSUD Ulin di Kota Banjarmasin dan RSUD Haji Boeyasin Pelaihari di Kabupaten Tanah Laut.
Menurut Hilman yang juga Sekretaris Daerah Kabupaten Banjar itu, jumlah orang baik berstatus PDP maupun ODP mengalami peningkatan cukup signifikan. Sebelumnya tidak ada yang berstatus PDP.
Baca juga: Ulama serukan masyarakat ikuti kebijakan pemerintah soal corona
Baca juga: DPRD tunda kegiatan hingga batas waktu yang tidak ditentukan
Baca juga: S Kalimantan Police Chief reminds people to avoid crowd
Sementara, status ODP sebelumnya sebanyak 38 orang dan hingga Senin menjadi 58 orang atau mengalami kenaikan peningkatan sebanyak 20 orang yang tersebar dari berbagai wilayah di kabupaten itu.
"Bagi mereka yang berstatus ODP kami imbau tetap tinggal di rumah melakukan isolasi secara mandiri dan aktivitasnya tetap dipantau bekerja sama dengan TNI melalui Babinsa dan anggota kepolisian," ujarnya.
Dikatakan, sejauh ini masih cukup banyak warga yang belum melaporkan diri setelah bepergian dari luar daerah padahal semestinya mereka melapor sehingga bisa dipantau apakah sehat atau tertular virus mematikan itu.
"Harapan kami, warga terutama yang datang dari daerah terpapar Corona secara sukarela segera melapor ke Puskesmas terdekat atau rumah sakit serta call center 911 yang terkoneksi dengan tim Gugus Tugas," kata dia.
Editor : Hasan Zainuddin
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020