Pelaksanaan Haul KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau Guru Sekumpul di Martapura Kalimantan Selatan ternyata menyisakan beberapa cerita dan kesaksian masyarakat yang kemudian dikaitkan dengan karomah Guru Sekumpul.
Beberapa cerita masyarakat selama pelaksanaan Haul Guru Sekumpul ke 15 diantaranya kembali disampaikan oleh ulama asal Binuang Kabupaten Tapin KH Muhammad Ansari El Karim.
KH Muhammad Ansari El Karim di Babirik Kabupaten Hulu Sungai Utara, Rabu diantaranya menceritakan, jama'ah yang minta lauk pauk yang tidak disediakan panitia rest area tapi tiba-tiba ada.
"Ada jama'ah yang singgah di suatu rest area minta lauk ayam, tapi panitia hanya menyediakan nasi bungkus dengan lauk daging sapi, akhirnya karena lapar, dibuka satu nasi bungkus ternyata lauknya ayam," kata Ansari.
KH Muhammad Ansari juga mengaku sering menangis setiap melewati lokasi rest area yang bertebaran di sepanjang jalan menuju lokasi Sekumpul di Kota Martapura.
Meski petugas rest area kadang kurang istirahat dan kurang tidur namun mereka tetap ramah dan sopan melayani kedatangan jama'ah.
"Padahal kita yang punya warung saja kadang suka marah kepada pembeli jika kurang istirahat, namun di rest area Haul Guru Sekumpul tidak ditemukan petugas yang demikian, mereka begitu gembira bisa melayani jama'ah Haul yang datang dari berbagai daerah," katanya.
Kyai Ansari juga mengaku heran mewakili para relawan penjaga parkir karena biasanya pada kegiatan suatu acara besar sering undangan atau jama'ah kehilangan kendaraan bermotor yang diparkir.
Namun di acara Haul Guru Sekumpul sebaliknya di lokasi parkir sering bersisa kendaraan roda roda yang tidak diketahui siapa pemiliknya.
"Bahkan dari acara Haul tahun lalu masih ada kendaraan yang tidak diambil atau tidak diketahui pemiliknya," kata Ansari.
Beberapa peristiwa aneh tersebut hanya sekelumit kejadian aneh yang disampaikan penceramah pada kegiatan pembacaan Manakib Guru Sekumpul di Kecamatan Babirik.
KH Muhammad Ansari El Karim diketahui salah satu penulis buku Manakib Guru Sekumpul yang saat menjadi pentausiyah di Babirik juga menawarkan kepada jama'ah yang ingin membeli buku manakip hasil karyanya.
Didalam buku Manakip dicantumkan beratus-ratus Karomah Guru Sekumpul yang sangat menarik untuk dibaca Kaum Muslimin khususnya.
Pada pembacaan Manakip Guru Sekumpul di Kecamatan Babirik, Rabu (11/3) KH Muhammad Ansyari Al Karim menyampaikan beberapa karomah Guru Sekumpul.
"Sejak kecil sudah ada tanda-tanda kewalian qutub dalam diri Zaini kecil pada waktu itu, bahkan sejak dalam kandungan ibunya," katanya.
Namun dibalik kewalian dan karomah Guru Sekumpul juga terlihat akhlaq beliau kepada guru gurunya, kepada orang yang memusuhi dan memfitnahnya.
Camat Babirik Harunnurasyid turut berhadir di kegiatan pembacaan Manakib Guru Sekumpul menyampaikan permintaan maaf Bupati HSU karena tidak bisa berhadir disebabkan berada diluar daerah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Beberapa cerita masyarakat selama pelaksanaan Haul Guru Sekumpul ke 15 diantaranya kembali disampaikan oleh ulama asal Binuang Kabupaten Tapin KH Muhammad Ansari El Karim.
KH Muhammad Ansari El Karim di Babirik Kabupaten Hulu Sungai Utara, Rabu diantaranya menceritakan, jama'ah yang minta lauk pauk yang tidak disediakan panitia rest area tapi tiba-tiba ada.
"Ada jama'ah yang singgah di suatu rest area minta lauk ayam, tapi panitia hanya menyediakan nasi bungkus dengan lauk daging sapi, akhirnya karena lapar, dibuka satu nasi bungkus ternyata lauknya ayam," kata Ansari.
KH Muhammad Ansari juga mengaku sering menangis setiap melewati lokasi rest area yang bertebaran di sepanjang jalan menuju lokasi Sekumpul di Kota Martapura.
Meski petugas rest area kadang kurang istirahat dan kurang tidur namun mereka tetap ramah dan sopan melayani kedatangan jama'ah.
"Padahal kita yang punya warung saja kadang suka marah kepada pembeli jika kurang istirahat, namun di rest area Haul Guru Sekumpul tidak ditemukan petugas yang demikian, mereka begitu gembira bisa melayani jama'ah Haul yang datang dari berbagai daerah," katanya.
Kyai Ansari juga mengaku heran mewakili para relawan penjaga parkir karena biasanya pada kegiatan suatu acara besar sering undangan atau jama'ah kehilangan kendaraan bermotor yang diparkir.
Namun di acara Haul Guru Sekumpul sebaliknya di lokasi parkir sering bersisa kendaraan roda roda yang tidak diketahui siapa pemiliknya.
"Bahkan dari acara Haul tahun lalu masih ada kendaraan yang tidak diambil atau tidak diketahui pemiliknya," kata Ansari.
Beberapa peristiwa aneh tersebut hanya sekelumit kejadian aneh yang disampaikan penceramah pada kegiatan pembacaan Manakib Guru Sekumpul di Kecamatan Babirik.
KH Muhammad Ansari El Karim diketahui salah satu penulis buku Manakib Guru Sekumpul yang saat menjadi pentausiyah di Babirik juga menawarkan kepada jama'ah yang ingin membeli buku manakip hasil karyanya.
Didalam buku Manakip dicantumkan beratus-ratus Karomah Guru Sekumpul yang sangat menarik untuk dibaca Kaum Muslimin khususnya.
Pada pembacaan Manakip Guru Sekumpul di Kecamatan Babirik, Rabu (11/3) KH Muhammad Ansyari Al Karim menyampaikan beberapa karomah Guru Sekumpul.
"Sejak kecil sudah ada tanda-tanda kewalian qutub dalam diri Zaini kecil pada waktu itu, bahkan sejak dalam kandungan ibunya," katanya.
Namun dibalik kewalian dan karomah Guru Sekumpul juga terlihat akhlaq beliau kepada guru gurunya, kepada orang yang memusuhi dan memfitnahnya.
Camat Babirik Harunnurasyid turut berhadir di kegiatan pembacaan Manakib Guru Sekumpul menyampaikan permintaan maaf Bupati HSU karena tidak bisa berhadir disebabkan berada diluar daerah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020