Oleh Yose Rizal
Martapura, (Antaranews Kalsel) - Potensi gas metan hasil pengolahan sampah di Tempat Pembuangan Akhir Padang Panjang Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, mencapai 100 kilo watt per hari.
"Potensi gas yang bisa digunakan sebagai energi listrik mencapai 100 kilo watt per hari dan itu dihasilkan dari satu zona," ujar Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Banjar Boyke Triestiyanto di Martapura, Rabu.
Dijelaskan, energi listrik 100 kilo watt yang berasal dari gas metan itu setara 100 ribu watt sehingga jika dimanfaatkan menjadi energi listrik maka bisa melayani 100 buah rumah dengan daya 100 watt per hari.
Menurut Boyke didampingi Kabid Kebersihan Normansyah, TPA yang berlokasi di Desa Padang Panjang Kecamatan Karang Intan memiliki empat zona berupa timbunan sampah yang menyerupai bukit.
Namun, kata dia, baru satu zona yang gas metannya diambil dan diolah menjadi energi listrik sehingga masih tiga zona yang belum dimanfaatkan maksimal menjadi energi terbarukan yang ramah lingkungan itu.
"Energi listrik yang dihasilkan dari satu zona itu belum sepenuhnya dimanfaatkan, baru sebagian. Itu pun hanya sebagai bahan bakar dan sudah disalurkan kepada 50 rumah di sekitar TPA," ungkapnya.
Dikatakan, pihaknya lebih memilih mengutamakan kepentingan warga yang tinggal tak jauh dari lingkungan TPA sehingga gas metan hasil olahan sampah disalurkan menjadi bahan bakar yang bisa digunakan sehari-hari.
"Selain disalurkan ke rumah warga, sebagian energi listrik dijadikan sumber listrik yang digunakan untuk menerangi lingkungan TPA maupun fasilitas lain yang memerlukan energi listrik," ujarnya.
Ditambahkan, pihaknya sudah menyiapkan program pengembangan TPA yakni pembenahan sarana dan fasilitas pendukung seperti jembatan timbang yang sudah selesai dibangun termasuk hanggar pemilahan.
"Pengolahan sampah juga sudah menggunakan sistem sanitary landfill cell sehingga kualitas metan yang dihasilkan lebih banyak dan murni karena sampah yang diolah adalah sampah organik," katanya.
Selain itu, pengambilan gas metan juga menggunakan blower sehingga gas yang disimpan lebih banyak dan bisa disalurkan ke masyarakat baik melalui jaringan pipa maupun tabung penyimpan gas.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013
Martapura, (Antaranews Kalsel) - Potensi gas metan hasil pengolahan sampah di Tempat Pembuangan Akhir Padang Panjang Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, mencapai 100 kilo watt per hari.
"Potensi gas yang bisa digunakan sebagai energi listrik mencapai 100 kilo watt per hari dan itu dihasilkan dari satu zona," ujar Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Banjar Boyke Triestiyanto di Martapura, Rabu.
Dijelaskan, energi listrik 100 kilo watt yang berasal dari gas metan itu setara 100 ribu watt sehingga jika dimanfaatkan menjadi energi listrik maka bisa melayani 100 buah rumah dengan daya 100 watt per hari.
Menurut Boyke didampingi Kabid Kebersihan Normansyah, TPA yang berlokasi di Desa Padang Panjang Kecamatan Karang Intan memiliki empat zona berupa timbunan sampah yang menyerupai bukit.
Namun, kata dia, baru satu zona yang gas metannya diambil dan diolah menjadi energi listrik sehingga masih tiga zona yang belum dimanfaatkan maksimal menjadi energi terbarukan yang ramah lingkungan itu.
"Energi listrik yang dihasilkan dari satu zona itu belum sepenuhnya dimanfaatkan, baru sebagian. Itu pun hanya sebagai bahan bakar dan sudah disalurkan kepada 50 rumah di sekitar TPA," ungkapnya.
Dikatakan, pihaknya lebih memilih mengutamakan kepentingan warga yang tinggal tak jauh dari lingkungan TPA sehingga gas metan hasil olahan sampah disalurkan menjadi bahan bakar yang bisa digunakan sehari-hari.
"Selain disalurkan ke rumah warga, sebagian energi listrik dijadikan sumber listrik yang digunakan untuk menerangi lingkungan TPA maupun fasilitas lain yang memerlukan energi listrik," ujarnya.
Ditambahkan, pihaknya sudah menyiapkan program pengembangan TPA yakni pembenahan sarana dan fasilitas pendukung seperti jembatan timbang yang sudah selesai dibangun termasuk hanggar pemilahan.
"Pengolahan sampah juga sudah menggunakan sistem sanitary landfill cell sehingga kualitas metan yang dihasilkan lebih banyak dan murni karena sampah yang diolah adalah sampah organik," katanya.
Selain itu, pengambilan gas metan juga menggunakan blower sehingga gas yang disimpan lebih banyak dan bisa disalurkan ke masyarakat baik melalui jaringan pipa maupun tabung penyimpan gas.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013