Korban tenggelam yang merupakan anak perempuan di Sungai Desa Bajayau, Mawaddatul Azkia (8), warga Desa Bejayau, Kecamatan Daha Barat, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Kapolres HSS AKBP Dedy Eka Jaya melalui Kasubag Humas IPTU H Gandhi Ranu S, di Kandangan, Jum'at (28/2), mengatakan kejadian tengggelamnya korban terjadi Jum'at (28/2) sekitar pukul 07.30 Wita, di Sungai Desa Bajayau.
"Pukul 07.00 wita korban meminta ijin pada saksi selaku orang tuanya, untuk mandi di jamban sebelum berangkat ke sekolah, namun karena keadaan hujan saksi sempat melarang korban," katanya.
Baca juga: Tidak ada tanda-tanda kekerasan korban meninggal murni karena tenggelam
Dijelaskan dia, rupanya korban tetap menuju jamban untuk mandi, selanjutnya sekitar 15 menit kemudian saksi melakukan pengecekan terhadap jamban yang menjadi tempat korban mandi, namun saksi tidak menemukan menemukan korban lagi.
Pada saat penyisiran oleh para relawan Pukul 12.15 wita sekitar 500 meter dari tempat kejadian, korban ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia, selanjutnya dibawa ke rumah duka dan keluarga korban menolak untuk dilakukan Visum Et Refertum (VER) maupun dibawa ke RS guna mendapatkan tindakan medis.
Ketua Forum Komunikasi Pemadam dan Relawan (FKPR) Daha Makronie, mengatakan untuk relawan yang membantu penyisiran antaralain, BPK Baypass, BPK Bayanan, BPK Darunnajjah, BPK Sei.Pinang, BPK Walet Putih, Arjuna 465, TRD, STP, BPK Tambangan.
"Untuk Armada BPK Daha Sehati yang merupakan bantuan dari Bapak Bupati HSS H Achmad Fikry, juga kami turunkan untuk pencarian korban," katanya.
Baca juga: PT SAM dukung armada, logistik dan BBM untuk pencarian korban tenggelam
Hampir seluruh relawan yang ada di Negara terlibat membantu dalam penyisiran, karena bertepatan dengan kegiatan Posko Haul Guru Sekumpul yang sedang dilaksanakan para relawan.
Selain itu, untuk rekanan relawan yang membantu penyisiran dari luar wilayah Negara, turut berpartisipasi BPBD HSS dan yang sudah konfirmasi akan membantu Rekanan Basarnas Tanjung,dan BPK Raka Tapin dan rekanan lainnya se banua 6, namun mereka semua belum sempat datang karena Korban sudah ditemukan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Kapolres HSS AKBP Dedy Eka Jaya melalui Kasubag Humas IPTU H Gandhi Ranu S, di Kandangan, Jum'at (28/2), mengatakan kejadian tengggelamnya korban terjadi Jum'at (28/2) sekitar pukul 07.30 Wita, di Sungai Desa Bajayau.
"Pukul 07.00 wita korban meminta ijin pada saksi selaku orang tuanya, untuk mandi di jamban sebelum berangkat ke sekolah, namun karena keadaan hujan saksi sempat melarang korban," katanya.
Baca juga: Tidak ada tanda-tanda kekerasan korban meninggal murni karena tenggelam
Dijelaskan dia, rupanya korban tetap menuju jamban untuk mandi, selanjutnya sekitar 15 menit kemudian saksi melakukan pengecekan terhadap jamban yang menjadi tempat korban mandi, namun saksi tidak menemukan menemukan korban lagi.
Pada saat penyisiran oleh para relawan Pukul 12.15 wita sekitar 500 meter dari tempat kejadian, korban ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia, selanjutnya dibawa ke rumah duka dan keluarga korban menolak untuk dilakukan Visum Et Refertum (VER) maupun dibawa ke RS guna mendapatkan tindakan medis.
Ketua Forum Komunikasi Pemadam dan Relawan (FKPR) Daha Makronie, mengatakan untuk relawan yang membantu penyisiran antaralain, BPK Baypass, BPK Bayanan, BPK Darunnajjah, BPK Sei.Pinang, BPK Walet Putih, Arjuna 465, TRD, STP, BPK Tambangan.
"Untuk Armada BPK Daha Sehati yang merupakan bantuan dari Bapak Bupati HSS H Achmad Fikry, juga kami turunkan untuk pencarian korban," katanya.
Baca juga: PT SAM dukung armada, logistik dan BBM untuk pencarian korban tenggelam
Hampir seluruh relawan yang ada di Negara terlibat membantu dalam penyisiran, karena bertepatan dengan kegiatan Posko Haul Guru Sekumpul yang sedang dilaksanakan para relawan.
Selain itu, untuk rekanan relawan yang membantu penyisiran dari luar wilayah Negara, turut berpartisipasi BPBD HSS dan yang sudah konfirmasi akan membantu Rekanan Basarnas Tanjung,dan BPK Raka Tapin dan rekanan lainnya se banua 6, namun mereka semua belum sempat datang karena Korban sudah ditemukan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020