Pemerintah Desa Kemadang, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, membentuk unit baru Badan Usaha Milik Desa yang mengelola kolam renang dan "homestay" dalam rangka mendukung pengembangan pariwisata di wilayah ini.

Baca juga: Bupati harapkan BUMDes Berkah Mulia jadi pilar pendapatan desa

Bupati Gunung Kidul Badingah di Gunung Kidul, Senin, mengapresiasi pembentukan unit baru Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Kemadang yang membangun kolam renang di tanah kas desa.

"Pembangunan ini akan dijadikan proyek percontohan di desa di Gunung Kidul agar geliat BUMDes semakin tinggi. Selain itu, dengan adanya wahana baru di kawasan wisata ini diharapkan mampu memecah kosentrasi tumpukan wisatawan di titik tertentu," kata Badingah.

Ia mengatakan BUMDes memiliki peran penting dalam kesejahteraan masyarakat. Langkah BUMDes Desa Kemadang sendiri dianggap cukup tepat dengan membaca peluang yang ada.

"Kami sangat mengapresiasi unit baru BUMDes ini. Dengan ini kita harapkan nanti selain mensejahterakan masyarakat juga mendorong daya tarik kunjungan wisatawan ke Gunung Kidul," ujar Badingah.

Selain itu, Badingah berharap adanya wahana baru ini diharapkan mampu memecah konsentrasi penumpukan wisatawan di titik tertentu. Sehingga nantinya juga akan berdampak pada kelancaran lalu lintas.

"Setelah bermain ke pantai bisa renang dulu istirahat di sini. Ada dua kolam dan home stay yang bisa dinikmati," ucap dia.

Tim Pengelola Kegiatan Kemitraan (TPKK) Desa Kemadang, Nurwahyudin mengatakan kegiatan fisik saat ini telah selesai dilakukan. Kemudian nantinya pihaknya akan melakukan serah terima kepada pihak desa dalam ini BUMDes.

"Secara fisik sudah selesai dikerjakan, untuk pengembangan nantinya di BUMDes. Kalau disini ada dua home stay, dua kolam renang dengan kedalaman berneda yakni 75 cm dan 150 cm," kata dia.

Baca juga: Ekowisata Boon Pring Malang dirikan museum bambu

Ketua BUMDes Desa Kemadang, Subroto menambahkan secara resmi aturan untuk biaya tiket masuk memang belum ditetapkan. Namun pihaknya menjamin harga tiket masuk di kolam renang tersebut tidak mahal.

"Untuk kegiatan sekolah, anak sekolah itu Rp5.000 perorang, untuk umum Rp8.000 perorang. Sedangkan untuk homestay per malam Rp750 ribu. Nanti akan kita tetapkan," kata dia.

Untuk pengembangan akan dilakukan secara bertahap. Adanya kolam renang dan homestay sendiri merupakan unit usaha baru milik BUMDes. Dirinya berharap dengan adanya kolam renang ini dapat meningkatkan geliat ekonomi masyarakat.

"Salah satu kebijakan kami, di dalam kawasan kolam ini tidak ada pedagang. Jadi kalau mau jajan ya di warung di luar milik masyarakat, sekaligus kami akan menghidupkan kios-kios yang mati itu nantinya," kata Subroto.

Pewarta: Sutarmi

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020