Manager markerting Kumala Group Ivan Pudya Sumanta mengatakan, virus corona yang merebak di China tidak mempengaruhi produksi ataupun penjualan mobil wuling di Indonesia, khususnya di Wilayah Sulawesi dan Maluku.
Hal itu dikemukakan Ivan disela kehadiran vlogger Ria Ricis mengunjungi Booth Wuling Kumala di Makassar, Minggu.
Dia mengatakan, meskipun Wuling adalah produk otomotif China, namun tidak perlu dikhawatirkan, karena di Indonesia sudah ada pabriknya tersendiri di Cikarang.
"Jadi Wuling sudah ada pabriknya di Indonesia, spare part (Suku cadang) juga dibuat di Indonesia, sehingga tidak ada kendala suplai dari China," ujarnya.
Karena itu, lanjut dia, tidak ada alasan untuk khawatir dengan produk merk China yang dikaitkan dengan virus corona, karena semua suku cadang dan pabriknya ada di Indonesia.
Baca juga: Turis China di Prancis meninggal, kematian pertama di Eropa akibat corona
Hal itu terbukti dari penjualan produk Wuling di wilayah Sulawesi, Maluku dan Bali animo masyarkat masih cukup tinggi pada dua bulan pertama 2020.
Ivan mengatakan, pertumbuhan penjualan hampir dua bulan ini masih kurang lebih sama dengan kondiri pada awal 2019 lalu, atau tumbuh sekitar 5 persen.
Sementara konstribusi pasarnya atau "Market Share" produk Wuling ini, lanjut dia, secara grup meningkat hampir 2 persen.
Berkaitan dengan hal itu, pihaknya tetap optimistis produk Wuling tetap diminati masyarakat Indonesia tanpa terpengaruh dengan merebaknya
virus corona yang kemudian berpindah ke negara lain.
Baca juga: Hingga Jumat, 1.523 orang di China meninggal akibat virus corona
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Hal itu dikemukakan Ivan disela kehadiran vlogger Ria Ricis mengunjungi Booth Wuling Kumala di Makassar, Minggu.
Dia mengatakan, meskipun Wuling adalah produk otomotif China, namun tidak perlu dikhawatirkan, karena di Indonesia sudah ada pabriknya tersendiri di Cikarang.
"Jadi Wuling sudah ada pabriknya di Indonesia, spare part (Suku cadang) juga dibuat di Indonesia, sehingga tidak ada kendala suplai dari China," ujarnya.
Karena itu, lanjut dia, tidak ada alasan untuk khawatir dengan produk merk China yang dikaitkan dengan virus corona, karena semua suku cadang dan pabriknya ada di Indonesia.
Baca juga: Turis China di Prancis meninggal, kematian pertama di Eropa akibat corona
Hal itu terbukti dari penjualan produk Wuling di wilayah Sulawesi, Maluku dan Bali animo masyarkat masih cukup tinggi pada dua bulan pertama 2020.
Ivan mengatakan, pertumbuhan penjualan hampir dua bulan ini masih kurang lebih sama dengan kondiri pada awal 2019 lalu, atau tumbuh sekitar 5 persen.
Sementara konstribusi pasarnya atau "Market Share" produk Wuling ini, lanjut dia, secara grup meningkat hampir 2 persen.
Berkaitan dengan hal itu, pihaknya tetap optimistis produk Wuling tetap diminati masyarakat Indonesia tanpa terpengaruh dengan merebaknya
virus corona yang kemudian berpindah ke negara lain.
Baca juga: Hingga Jumat, 1.523 orang di China meninggal akibat virus corona
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020