Oleh Yose Rizal

Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Ratusan dokter yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia cabang Kota Banjarbaru dan Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan, menggelar demo solidaritas atas kasus yang menimpa dokter di Manado, Sulawesi Utara.


Aksi yang diikuti 200 dokter dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banjarbaru dan RSUD Ratu Zalecha Martapura berlangsung mulai pukul 08.00-09.30 Wita di taman Bundaran Simpang Empat Kota Banjarbaru.

Aksi yang dikawal puluhan anggota kepolisian Resor Banjarbaru berjalan tertib dan lancar diisi dengan orasi dan pernyataan sikap atas penangkapan teman sejawat dokter yang dinilai akan menimbulkan keresahan.

Seluruh peserta aksi mengenakan seragam dokter warna putih ditambah pita hitam di lengan kanan sebagai bukti solidaritas atas rekan mereka yang dijatuhi hukuman pidana karena dinilai membahayakan pasien.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Banjarbaru - Kabupaten Banjar dr Atjo Adhmart SpOG mengatakan, aksi dilakukan sebagai solidaritas atas nasib teman sejawat dokter yang telah menjadi korban kriminalisasi.

"Majelis kode etik kedokteran menyatakan, tindakan yang dilakukan dokter ayu dan rekannya sudah sesuai prosedur tetapi mereka tetap dihukum sehingga sebagai bentuk solidaritas kami menggelar aksi ini," ujarnya.

Ia mengatakan, anggota IDI cabang Kota Banjarbaru-Kabupaten Banjar menyatakan sikap yakni mengecam penangkapan dokter karena akan menimbulkan keresahan, keraguan dan ketidaktenangan dokter dalam menunaikan tugas.

"Penangkapan dokter berdampak terhadap tugas kedokteran karena khawatir akan tuntutan kriminalisasi yang bisa berakhir pada sanksi pidana sehingga menimbulkan keresahan di kalangan dokter," ungkapnya.

Selain mengecam, pihaknya juga menuntut pembebasan dokter yang dipenjarakan karena hukuman pidana untuk dokter tidak sesuai dengan undang-undang yang mengatur praktek kedokteran.

Mereka menuntut penghapusan tindak pidana terhadap dokter untuk menghindari keresahan kalangan dokter dalam bekerja yang justru akan membahayakan pasien serta menuntut kepedulian pemerintah.

"Dokter juga rakyat Indonesia yang berhak mendapat kepedulian sehingga kami menuntut pemerintah peduli atas nasib dokter, dan tidak ada lagi sanksi pidana atas tindakan dokter yang sudah sesuai prosedur," katanya.

  Usai aksi yang cukup menyedot perhatian pengguna jalan di kawasan setempat, ratusan dokter melakukan foto bersama kemudian membubarkan diri ke tempat kerja masing-masing menjalankan aktivitasnya.   

Pewarta:

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013