Rektor Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Prof Dr H Sutarto Hadi berharap ada kelonggaran bagi perguruan tinggi menuju PTN BLU (Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum).

"ULM sebuah perguruan tinggi besar dan saya nilai sudah layak menjadi BLU, tapi faktanya kami masih satker," kata dia.

Untuk itulah, pada pertemuan Forum Wakil/Pembantu Rektor II Perguruan Tinggi Negeri (PTN) se-Indonesia kali ini di ULM, Sutarto ingin ada satu rekomendasi guna mendorong percepatan perubahan status dari satker menjadi BLU.

"Saya berharap menteri bisa mengeluarkan kebijakan yang memberikan keleluasaan kepada perguruan tinggi dalam pengeloaan keuangan," tutur Guru Besar Matematika itu.

Diketahui jika saat ini pengelolaan keuangan pada PTN terbagi menjadi tiga. Pertama, PTN Satker sebagai satuan kerja kementerian. Seluruh pendapatannya, termasuk SPP mahasiswa harus masuk ke rekening negara terlebih dahulu sebelum digunakan.

Kemudian PTN BLU yang seluruh penerimaan non pajak dikelola secara otonomi dan dilakukan pelaporan ke negara. Pengelolaannya mirip dengan rumah sakit milik negara. 

Sedangkan dalam tingkatan paling tinggi disebut PTN BH (Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum). PTN tipe ini memiliki otonomi penuh dalam mengelola keuangan dan sumber daya, termasuk dosen dan tenaga kependidikan lainnya. Operasionalnya mirip dengan perusahaan BUMN.

Sutarto menambahkan, kebijakan dari menteri untuk mempermudah satker menjadi BLU, kemudian BLU menjadi PTN BH atau bahkan dari satker langsung loncat ke PTN BH, sudah diimpikan sejak lama oleh perguruan tinggi.

"Harus ada terobosan paling krusial. Contohnya ULM dengan penerimaan hampir Rp300 miliar pertahun, kita ingin ada kelonggaran-kelonggaran agar bisa bergerak cepat berinovasi memajukan kampus," paparnya.
Terlebih saat ini ada kebijakan Kampus Merdeka oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim. Sehingga jika ada fleksibilitas pengelolaan keuangan tersebut maka PTN dapat mudah mengimplementasikan kebijakan sang menteri menghadapi era destruktif ini agar lebih leluasa.

"Membuka prodi baru yang relevan dengan kebutuhan masyarakat misalnya, perlu merekrut dosen dan segala peralatan penunjangnya. ULM bersyukur sudah menyelesaikan 12 gedung baru. Sekarang tinggal bagaimana kita memaksimalkan potensi yang ada untuk bisa berinovasi lebih jauh lagi dari sekarang, tentu dengan regulasi dan payung hukum yang jelas," tandasnya disampingi Wakil Rektor II Bidang Umum dan Keuangan ULM Dr Achmad Syamsu Hidayat.

Terkait Forum WR II yang berlangsung selama tiga hari sejak Jumat (14/2) hingga Minggu (16/2) di  Lecture Theather General Building ULM Kampus Banjarmasin, Sutarto memastikan sebuah jabatan WR II di sebuah perguruan tinggi sangatlah strategis. Karena sukses atau tidaknya kampus negeri tergantung pengelolaan keuangan.

"Ini forum yang sangat bagus karena selalu menghasilkan rekomendasi-rekomendasi terbaik sebagai bahan pertimbangan pemerintah dalam pengambilan kebijakan kedepan, jadi ULM sangat beruntung bisa menjadi tuan rumah," pungkasnya.  

Pewarta: Firman

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020