Wakil Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin dr Muhammad Isa SpP mengatakan berdasarkan hasil koordinasi antara pihaknya dengan tim medis RSUD Pangeran Jaya Sumitra Kabupaten Kotabaru belum ada indikasi kuat ABK Kapal China yang kini dirawat di rumah sakit tersebut terpapar virus corona.

Menurut Isa di Banjarmasin Kamis malam, saat ini kedua pasien tersebut sedang dalam proses observasi oleh tim medis di RSUD Kotabaru.

"Saya sudah komunikasi dengan tim medis RSUD Kotabaru, hingga kini kedua pasien tersebut sedang diobservasi," katanya. 

Hingga malam ini, tambah dia, belum ada indikasi kuat yang menyebutkan ke dua pasien terserang virus corona.

"Kondisi pasien saya belum tahu betul di Kotabaru. Laporannya tenang saja, tidak ada sesak maupun lainnya," katanya.

Dokter Spesialis Paru tersebut berharap, informasi adanya pasien yang dirawat di RSUD Kotabaru, tidak membuat panik masyarakat. Masyarakat diminta tetap tenang menanggapi informasi yang berkembang. 

Tentang kemungkinan kedua pasien akan dirujuk, menurut Isa, hingga kini masih terus dilakukan komunikasi, jadi belum ada kepastian.

"Pasien sedang diobservasi, kita terus melakukan komunikasi, jadi belum tahu kepastiannya, apakah akan dirujuk ke RSUD Ulin atau tidak," katanya.

Namun demikian, tambah dia, pihaknya tetap waspada dengan segala kemungkinan yang terjadi.

Sebelumnya, petinggi Rumah Sakit Umum Daerah Pangeran Jaya Sumitra Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, mendadak menggelar rapat bersama manajemen dan pelayanan untuk membahas pasien yang berprofesi sebagai Anak Buah Kapal (ABK)  yang diduga berasal dari China.

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Pangeran Jaya Sumitra drg Cipta Waspada, Kamis malam, mengatakan, pihaknya tengah menggelar rapat terkait pasien yang masuk ke rumah sakit dan belum bisa menyampaikan hasilnya.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kotabaru Erna mengaku hingga saat ini masih menunggu hasil rapat pihak RSUD Pangeran Jaya Sumitra.

Pewarta: Latif Thohir

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020