Nenek Yamih atau Aminah warga wilayah pegunungan meratus, Desa Datar Ajab, Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) yang sempat viral karena hanya tinggal seorang diri di gubuk reot berukuran 2x2 dan tidur hanya beralaskan sarung, akhirnya akan dibangunkan rumah yang layak oleh masyarakat setempat.

"Hari ini kami menyerahkan bahan bangunan untuk rehap rumah nenek Yamih dari mantan Anggota DPRD HST yang masih peduli pada warganya yaitu Karya Tunnissa Widya Wanti yang sekarang aktif di bidang usaha fashion," kata Kepala Pelaksana BPBD HST, H Budi Haryanto saat turut menyerahkan bantuan logistik pangan dari Pemkab HST, Senin (27/1).

Baca juga: Sekda Tamzil peduli terhadap korban kebakaran di Awang Besar dan Batang Bahalang

Menurutnya, bahan bangunan itu nantinya secara bergotong royong akan di bangunkan rumah oleh masyarakat desa Datar Ajab.

"Bantuan yang kami serahkan ini juga bukti bahwa masyarakat dan Pemkab HST sangat peduli terhadap warga yang kondisinya serba kekurangan," katanya.

Warga Desa Datar Ajab yang juga merupakan tetangga nenek Aminah, Masni mengucapkan terima kasih kepada ibu Wanti dan Pemkab HST yang telah memberikan bantuan serta peduli dengan nenek Aminah.
 
Warga desa Datar Ajab, nenek Aminah yang hidup sebatang kara di gubuk reot miliknya (Antaranews Kalsel/M Taupik Rahman)

Nenek Aminah diketahui merupakan janda miskin yang sudah pikun dan terkena penyakit yang diduga tumor di bagian lehernya. Tak punya suami dan anak serta juga tidak memiliki satu pun harta di gubuknya.

Dia tinggal bertahun-tahun menghabiskan sisa hidup di gubuk reot dengan dinding kayu yang sudah lapuk, serta lantai dari bambu yang sudah mulai retak dan berlobang-lobang.

Baca juga: Inspirasi Bisnis - Petani dari HST raup omset ratusan juta dari rambutan

Masyarakat pun kurang tahu berapa usia nenek Aminah dan tak ada perabotan bahkan setetes air pun di dalam gubuknya. Yang lebih parah lagi adalah, beliau tak memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK).

Hidup sebatang kara, sebelumnya  Dia tak pernah mendapatkan bantuan, baik bantuan kesehatan atau bantuan bagi warga miskin lainnya seperti raskin.

Dia hidup hanya mengandalkan bantuan dari orang sekitarnya. Kadang makan kadang tidak, berobat pun juga tidak pernah. Ia makan ketika ada yang memberi. Jika tidak, itu berarti puasa makan baginya. Dia sudah terbiasa dengan lapar dan dingin.

Baca juga: 279 orang HST alami gangguan jiwa, ini penyebabnya

Tak ada perkakas rumah satu pun di rumahnya selain ember yang menggantung di atap. Beruntung, ada warga memoto kondisi beliau dan viral di media sosial, hingga akhirnya bantuan berdatangan.

Termasuk bantuan bahan bangunan rumah dari Mantan Anggota DPRD HST, Karya Tunnissa Widya Wanti melalui kegiatan amal usahanya.

Menurut Kakaknya Wanti yaitu H Budi Haryanto, kegiatan amal seperti itu, selalu dilakukan di berbagai daerah, termasuk kampung halamannya di HST.

Baca juga: DPRD HST pertanyakan BUMD Murakata yang belum jalan

Setelah vakum dari dunia politik, menurutnya, Wanti sekarang merintis usaha fashion dan dari hasil usahanya itulah beliau bersama kaka iparnya, Margaret Vivi yang merupakan istri Komisaris Sun Motor Group selalu mengadakan kegiatan amal.

Video Penyerahan bantuan kepada nenek Aminah

Video Penyerahan bantuan kepada nenek Aminah

 

Pewarta: M. Taupik Rahman

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020