PT (PLN) Persero Unit Induk Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah mulai mempersiapkan pengamanan sistem kelistrikan jelang haul ke-15 Guru Sekumpul KH Muhammad Zaini Abdul Ghani pada 29 Februari 2020.
Manager PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Martapura Deddy Noveyusa, Sabtu mengatakan, pengamanan itu sebagai langkah dalam meningkatkan keandalan jaringan listrik jelang haul melalui tindakan preventif mengurangi potensi gangguan.
"Kami sudah melakukan tindakan preventif dengan fokus kepada upaya peningkatan keandalan jaringan listrik melalui pemeliharaan material kelistrikan, inspeksi jaringan dan monitoring beban penggunaan listrik pelanggan," ujarnya.
Dijelaskan, dari sisi pemeliharaan material kelistrikan, PLN sudah melakukan penambahan kapasitas trafo distribusi di beberapa titik yang diprediksi mengalami peningkatan beban saat pelaksanaan haul nanti.
Selain itu material pada Jaringan Tegangan Rendah (JTR), Gardu Distribusi, dan Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sudah dilakukan inspeksi menggunakan Thermovision mengukur titik panas pada komponen jaringan distribusi listrik.
"Jika beban pada trafo diprediksi meningkatkan 50 persen dari hari biasa, kami lakukan penambahan kapasitasnya. Dari sisi inspeksi jaringan, jika Thermovision tersebut mendeteksi titik panas yang sangat tinggi, diganti dengan material yang baru," ungkapnya.
Dikatakan, upaya penting lain yang dilakukan yakni melakukan perintisan pohon di titik rawan terjadi gangguan khususnya pada tiga penyulang yang akan menyuplai listrik ke Martapura dan sekitarnya.
"Salah satu penyebab utama gangguan jaringan distribusi listrik yakni ranting pohon menempel jaringan sehingga dilakukan inspeksi memastikan tidak ada ranting pohon yang berpotensi mengganggu suplai listrik di tiga penyulang listrik Martapura," kata dia.
Sementara, hasil pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tingkat curah hujan dan petir di wilayah Kalsel khususnya di Kabupaten Banjar dan sekitarnya masih cukup tinggi, sehingga untuk mengantisipasi sambaran petir pada jaringan kelistrikan, PLN melakukan inspeksi pengukuran pentanahan.
"Kami sudah identifikasi sejumlah titik rawan tersambar petir mencegah sambaran petir pada jaringan listrik dan inspeksi pentanahan memperkuat sistem proteksi petir pada jaringan listrik," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Manager PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Martapura Deddy Noveyusa, Sabtu mengatakan, pengamanan itu sebagai langkah dalam meningkatkan keandalan jaringan listrik jelang haul melalui tindakan preventif mengurangi potensi gangguan.
"Kami sudah melakukan tindakan preventif dengan fokus kepada upaya peningkatan keandalan jaringan listrik melalui pemeliharaan material kelistrikan, inspeksi jaringan dan monitoring beban penggunaan listrik pelanggan," ujarnya.
Dijelaskan, dari sisi pemeliharaan material kelistrikan, PLN sudah melakukan penambahan kapasitas trafo distribusi di beberapa titik yang diprediksi mengalami peningkatan beban saat pelaksanaan haul nanti.
Selain itu material pada Jaringan Tegangan Rendah (JTR), Gardu Distribusi, dan Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sudah dilakukan inspeksi menggunakan Thermovision mengukur titik panas pada komponen jaringan distribusi listrik.
"Jika beban pada trafo diprediksi meningkatkan 50 persen dari hari biasa, kami lakukan penambahan kapasitasnya. Dari sisi inspeksi jaringan, jika Thermovision tersebut mendeteksi titik panas yang sangat tinggi, diganti dengan material yang baru," ungkapnya.
Dikatakan, upaya penting lain yang dilakukan yakni melakukan perintisan pohon di titik rawan terjadi gangguan khususnya pada tiga penyulang yang akan menyuplai listrik ke Martapura dan sekitarnya.
"Salah satu penyebab utama gangguan jaringan distribusi listrik yakni ranting pohon menempel jaringan sehingga dilakukan inspeksi memastikan tidak ada ranting pohon yang berpotensi mengganggu suplai listrik di tiga penyulang listrik Martapura," kata dia.
Sementara, hasil pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tingkat curah hujan dan petir di wilayah Kalsel khususnya di Kabupaten Banjar dan sekitarnya masih cukup tinggi, sehingga untuk mengantisipasi sambaran petir pada jaringan kelistrikan, PLN melakukan inspeksi pengukuran pentanahan.
"Kami sudah identifikasi sejumlah titik rawan tersambar petir mencegah sambaran petir pada jaringan listrik dan inspeksi pentanahan memperkuat sistem proteksi petir pada jaringan listrik," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020