Dinas Sosial Kota Banjarmasin diminta merawat baik penghuni rumah singgah yang kebanyakan orang dengan gangguan jiwa, sebab tahun ini dialokasikan anggaran Rp1 miliar lebih.

Anggota DPRD Kota Banjarmasin Hari Kartono mengatakan, usai rapat dengan Dinas Sosial kota tersebut di gedung dewan kota, Senin, penggunaan anggaran untuk pengelolaan rumah singgah itu harus dimaksimalkan, sehingga para penghuninya dapat lebih nyaman.

"Apalagi banyak saudara-saudara kita yang lagi sakit jiwa di sana, penanganannya harus maksimal, di manusiawikan betul-betul," ujar anggota Komisi IV dari fraksi partai Gerindra ini.

Termasuk gizi pada makanan mereka, lanjut Hari, harus memenuhi kesehatan, sehingga mereka bisa bugar dalam menjalani pengobatan.

"Kita terenyuh juga dengan banyaknya penghuni di sana yang mengalami gangguan jiwa, apalagi ada yang sudah bertahun-tahun," tuturnya.

Pihaknya pun berencana akan mengunjungi tempat tersebut nantinya, sehingga betul-betul bisa memastikan penanganan mereka dengan baik.

"Kita bersedia memperjuangkan dianggaran nantinya untuk perbaikan kualitas rumah singgah ini, karena sangat penting juga bagi pembinaan yang masyarakat yang bermasalah sosial," tuturnya.

Kepala Dinas Sosial Kota Banjarmasi Iwan Ristianto mengungkapkan, bahwa anggaran untuk pengelolaan rumah singgah yang berada di Basirih, jalan Lingkar Selatan, Banjarmasin Selatan ini tidak jauh beda dengan tahun 2019, yakni sekitar Rp1 miliar.

"Ini termasuk juga membiayai honor para petugas, termasuk juga pengadaan konsumsi selama setahun dan lainnya," tutur Iwan.

Sejauh ini, ucap dia, anggaran itu mencukupi, dan bisa membuat program lainnya bagi pembinaan para penghuninya.

"Jadi tidak hanya penghuni yang mengalami gangguan jiwa saja di sana, tapi ada pula pembinaan bagi anak jalanan, gelandangan, pengemis, bahkan PSK yang terjaring razia Satpol PP," pungkasnya.



 

Pewarta: Sukarli

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020