Pengungkapan kasus peredaran dan penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan berbahaya dilakukan Kepolisian Resor Banjarbaru tahun 2019 mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun sebelumnya.
Kepala Kepolisian Resor Banjarbaru AKBP Doni Hadi Santoso di Kota Banjarbaru, Senin mengatakan, keberhasilan pengungkapan kasus narkoba berkat kerja keras personel Satresnarkoba dan Polsek jajaran.
"Keberhasilan pengungkapan berkat kerja keras personel melalui giat operasi yang dilaksanakn. Kami mengapresiasi keberhasilan ini," ujar kapolres didampingi Wakapolres Kompol Andik Eko Siswanto.
Menurut kapolres didampingi pejabat utama Polres lainnya, jumlah kasus narkotika yang ditangani tahun 2019 meningkat sebesar 7,7 persen dan jumlah tersangka juga meningkat sebesar 19,6 persen.
Ditekankan, pengungkapan kasus narkoba dilakukan pada Operasi Antik 2019 berhasil mencapai target operasi 100 persen dengan kasus dominan penyalahgunaan narkotika jenis sabu-sabu.
"Kasus narkoba yang ditangani tahun 2018 sebanyak 156 kasus dengan 209 tersangka dan tahun 2019 ada 169 kasus dan 260 tersangka dengan barang bukti paling banyak adalah sabu-sabu 844,03 gram," sebutnya.
Jumlah sabu-sabu yang disita itu menurun dibanding 2018 sebanyak
1.198,26 gram, sedangkan barang bukti ekstasi meningkat dari 68 butir menjadi 1.064,5 butir termasuk Zenit, ganja hingga tembakau Gorila.
Sementara, kasus kriminalitas yang ditangani sepanjang 2019 sebanyak 328 kasus atau naik 96,6 kasus jika dibanding 2018 sebanyak 318 kasus dan penyelesaian perkara dari 292 kasus naik 317 atau 78,6 persen.
"Tindak kriminaitas naik 32 persen didominasi pencurian dan meningkat adalah curanmor, sedangkan kasus pencurian yang menurun adalah pencurian dengan kekerasan, curat dan curbis," sebutnya.
Peningkatan kasus terjadi pada kecelakaan lalu lintas sebesar 24 persen dan pelanggaran lalu lintas sekitar 30,6 persen namun terjadi penurunan tingkat fatalitas korban meninggal dunia 53,8 persen.
Dikatakan, pelayanan publik melalui Aplikasi Siharat selama 2 tahun berhasil membantu permasalahan pelanggaran, maupun tindak pidana dan permasalahan sosial lainnya di masyarakat yang direspon cepat.
"Setiap informasi yang masuk dalam aplikasi Siharat ditindak lanjuti dan direspon cepat personel dan tahun 2018 jumlah pendownload 21.720 pengguna serta tahun 2019 diunduh 38,650 pengguna," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Kepala Kepolisian Resor Banjarbaru AKBP Doni Hadi Santoso di Kota Banjarbaru, Senin mengatakan, keberhasilan pengungkapan kasus narkoba berkat kerja keras personel Satresnarkoba dan Polsek jajaran.
"Keberhasilan pengungkapan berkat kerja keras personel melalui giat operasi yang dilaksanakn. Kami mengapresiasi keberhasilan ini," ujar kapolres didampingi Wakapolres Kompol Andik Eko Siswanto.
Menurut kapolres didampingi pejabat utama Polres lainnya, jumlah kasus narkotika yang ditangani tahun 2019 meningkat sebesar 7,7 persen dan jumlah tersangka juga meningkat sebesar 19,6 persen.
Ditekankan, pengungkapan kasus narkoba dilakukan pada Operasi Antik 2019 berhasil mencapai target operasi 100 persen dengan kasus dominan penyalahgunaan narkotika jenis sabu-sabu.
"Kasus narkoba yang ditangani tahun 2018 sebanyak 156 kasus dengan 209 tersangka dan tahun 2019 ada 169 kasus dan 260 tersangka dengan barang bukti paling banyak adalah sabu-sabu 844,03 gram," sebutnya.
Jumlah sabu-sabu yang disita itu menurun dibanding 2018 sebanyak
1.198,26 gram, sedangkan barang bukti ekstasi meningkat dari 68 butir menjadi 1.064,5 butir termasuk Zenit, ganja hingga tembakau Gorila.
Sementara, kasus kriminalitas yang ditangani sepanjang 2019 sebanyak 328 kasus atau naik 96,6 kasus jika dibanding 2018 sebanyak 318 kasus dan penyelesaian perkara dari 292 kasus naik 317 atau 78,6 persen.
"Tindak kriminaitas naik 32 persen didominasi pencurian dan meningkat adalah curanmor, sedangkan kasus pencurian yang menurun adalah pencurian dengan kekerasan, curat dan curbis," sebutnya.
Peningkatan kasus terjadi pada kecelakaan lalu lintas sebesar 24 persen dan pelanggaran lalu lintas sekitar 30,6 persen namun terjadi penurunan tingkat fatalitas korban meninggal dunia 53,8 persen.
Dikatakan, pelayanan publik melalui Aplikasi Siharat selama 2 tahun berhasil membantu permasalahan pelanggaran, maupun tindak pidana dan permasalahan sosial lainnya di masyarakat yang direspon cepat.
"Setiap informasi yang masuk dalam aplikasi Siharat ditindak lanjuti dan direspon cepat personel dan tahun 2018 jumlah pendownload 21.720 pengguna serta tahun 2019 diunduh 38,650 pengguna," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019