Sebagai wakil rakyat anggota dewan harus bisa memahami perannya dalam penyerapan aspirasi masyarakat untuk menunjang pelaksanaan tugas dan fungsinya.

Menurut Guru Besar Bidang Sosiologi FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin Profesor Wahyu anggota dewan harus bisa memberdayakan masyarakat dan rela bekorban.

"Dalam menjalankan fungsi dan tugasnya anggota dewan harus meningkatkan partisipasi masyarakat melalui pemberdayaan," jelas Wahyu.

 Hal ini disampaikan sosiolog asal Kota Banjarmasin saat memberikan Bimbingan Teknis kepada 30 anggota DPRD Kabupaten Tabalong.

Wahyu juga mengingatkan agar pembangunan bisa terintegrasi artinya tidak memisahkan pembangunan manusia dan ekonomi.

Mengingat manusia dan ekonomi jadi unsur utama pembangunan yang tidak dapat dipisahkan.

 Lebih lanjut Wahyu menyampaikan perencanaan pembangunan perlu melakukan penyerapan aspirasi masyarakat.

Sejumlah anggota DPRD Tabalong mengakui soal belum optimalnya penyerapan aspirasi masyarakat atau masa reses karena terbatasnya anggaran.

"Kami ingin memaksimalkan waktu penyerapan aspirasi masyarakat cuma terkendala dana," ungkap Wakil Ketua Dewan Tabalong Jurni.

Hal senada juga dilontarkan Ferry Elfini T dan Fahmi kalau dalam satu tahun hanya dapat jatah reses 9 kali.

 "Terkandang kami harus gunakan dana pribadi pada saat kegiatan reses," jelas Ferry.

Namun Ferry menyadari sebagai wakil rakyat memang harus rela berkorban dan bisa memperjuangkan aspirasi masyarakat di daerah pemilihannya.

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019