Dinas pertanian Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan menargetkan luas lahan pertanian 594 hektar di empat kecamatan untuk program Serasi 2019 sehingga bisa tanam dan panen dua kali dalam satu tahun.
Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Yuli Hertawan di Amuntai, Selasa mengatakan, jika program Serasi berjalan mulus maka luas tanam di Kabupaten HSU meningkat menjadi 590 hektar lebih.
"Dengan hasil dua kali panen tentu jumlah produksi padi didaerah kita semakin surplus, karena sebelum program Serasi 2019 kita peroleh produksi padi di HSU sudaj surplus," ujar Yuli.
Yuli mengatakan, program Selamatkan rawa sejahterakan pertani (Serasii) 2019 merupakan program pemerintah yang betujuan mengembangkan produksi padi dilahan rawa.
Di Indonesia, kata Yuli, hanya ada dua provinsi yang mendapatkan program Serasi 2019 yakni Sumatera Selatan dan Kalimantan Selatan. Kabupaten HSU salah satu yang mendapatkan program ini di Kalsel akhir 2018 lalu.
Sejak 2018, lanjutnya sudah dimulai pembangunan infrastuktur untuk penyaluran pompa air ke lahan pertanian agar saat musim kemarau para petani masih bisa melakukan tanam padi.
'Apabila musim penghujan, ketinggian air dilahan pertanian juga bisa diatur melalui pompa air," katanya.
Yuli menginformasikan sebanyak 28 kelompok tani atau gabungan kelompok tani.di empat kecamatan mendapat bantuan program Serasi 2019.
"Kecamatan Sungai Pandan total luas lahan sebanyak 194 hektar, Kecamatan Babirik seluas 250 ha, Kecamatan Amuntai Selatan 100 ha dan Kecamatan Amuntai Utara 50 ha," kata Yuli.
Selanjutnya melalui program ini juga disalurkan bantuan sebanyak 23.760 kg benih padi, herbisida sebanyak 1782 liter dan bantuan pupuk hayati sebanyak 14850 kg.
"Kita bersyukur melalui program Serasi 2019 kita jadi terpacu untuk membangun sarana infrasturktur pertanian. Memang menyiapkan sarana infrastruktur pertanian sangat berat dilakukan pemerintah daerah tanpa dukungan pemerintah pusat," katanya.
Selain itu, kata Yuli lagi, karakteristik lahan pertanian di HSU sangat unik karena para petani dihadapkan pada situasi kapan masa tanam dilakukan apalagi ditengah musim yang cepat berubah dan ekstrem saat ini.
Adanya program Serasi ini, lanjutnya sangat membantu para petani dan memudahkan petugas penyuluh untuk mengatur masa tanam padi.
Acara tanam perdana padi program Serasi dilaksanakan di Desa.Panyiuran Kecamatan Amuntai selatan yang dilakukan simbolis oleh Wakil Bupati H Husairi Abdi dan perwakilan Forkopimda, Selasa.
Acara dilanjutkan dengan temu lapang wakil Bupati dengan kelompok tani, penyuluh, mahasiswa sekolah tinggi ilmu pertanian (Stiper) Amuntai dan masyarakat.
Pada kesempatan itu, Wakil Bupati HSU juga menyerahkan secara simbolis bantuan sarana transportasi berupa kendaraan dinas roda dua sebanyak 18 unit untuk para penyuluh pertanian dan 2 unit sepeda motor roda tiga sebagai sarana angkut untuk Badan Penyuluh Pertanian.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Yuli Hertawan di Amuntai, Selasa mengatakan, jika program Serasi berjalan mulus maka luas tanam di Kabupaten HSU meningkat menjadi 590 hektar lebih.
"Dengan hasil dua kali panen tentu jumlah produksi padi didaerah kita semakin surplus, karena sebelum program Serasi 2019 kita peroleh produksi padi di HSU sudaj surplus," ujar Yuli.
Yuli mengatakan, program Selamatkan rawa sejahterakan pertani (Serasii) 2019 merupakan program pemerintah yang betujuan mengembangkan produksi padi dilahan rawa.
Di Indonesia, kata Yuli, hanya ada dua provinsi yang mendapatkan program Serasi 2019 yakni Sumatera Selatan dan Kalimantan Selatan. Kabupaten HSU salah satu yang mendapatkan program ini di Kalsel akhir 2018 lalu.
Sejak 2018, lanjutnya sudah dimulai pembangunan infrastuktur untuk penyaluran pompa air ke lahan pertanian agar saat musim kemarau para petani masih bisa melakukan tanam padi.
'Apabila musim penghujan, ketinggian air dilahan pertanian juga bisa diatur melalui pompa air," katanya.
Yuli menginformasikan sebanyak 28 kelompok tani atau gabungan kelompok tani.di empat kecamatan mendapat bantuan program Serasi 2019.
"Kecamatan Sungai Pandan total luas lahan sebanyak 194 hektar, Kecamatan Babirik seluas 250 ha, Kecamatan Amuntai Selatan 100 ha dan Kecamatan Amuntai Utara 50 ha," kata Yuli.
Selanjutnya melalui program ini juga disalurkan bantuan sebanyak 23.760 kg benih padi, herbisida sebanyak 1782 liter dan bantuan pupuk hayati sebanyak 14850 kg.
"Kita bersyukur melalui program Serasi 2019 kita jadi terpacu untuk membangun sarana infrasturktur pertanian. Memang menyiapkan sarana infrastruktur pertanian sangat berat dilakukan pemerintah daerah tanpa dukungan pemerintah pusat," katanya.
Selain itu, kata Yuli lagi, karakteristik lahan pertanian di HSU sangat unik karena para petani dihadapkan pada situasi kapan masa tanam dilakukan apalagi ditengah musim yang cepat berubah dan ekstrem saat ini.
Adanya program Serasi ini, lanjutnya sangat membantu para petani dan memudahkan petugas penyuluh untuk mengatur masa tanam padi.
Acara tanam perdana padi program Serasi dilaksanakan di Desa.Panyiuran Kecamatan Amuntai selatan yang dilakukan simbolis oleh Wakil Bupati H Husairi Abdi dan perwakilan Forkopimda, Selasa.
Acara dilanjutkan dengan temu lapang wakil Bupati dengan kelompok tani, penyuluh, mahasiswa sekolah tinggi ilmu pertanian (Stiper) Amuntai dan masyarakat.
Pada kesempatan itu, Wakil Bupati HSU juga menyerahkan secara simbolis bantuan sarana transportasi berupa kendaraan dinas roda dua sebanyak 18 unit untuk para penyuluh pertanian dan 2 unit sepeda motor roda tiga sebagai sarana angkut untuk Badan Penyuluh Pertanian.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019