Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin menyatakan akan mempersiapkan pasukan kuning istilah petugas kebersihan untuk lembur menangani sampah di malam tahun baru karena diprediksi akan meningkat tajam.
Kabid Kebersihan dan Pengelolaan Sampah DLH Kota Banjarmasi Marzuki di Balaikota, Senin, mengungkapkan pada malam pergantian tahun 2019 ke 2020 tersebut semua petugas kebersihan akan siaga.
"Mereka kita lemburkan dengan bayaran langsung, satu petugas diberi uang lembur Rp100 ribu," katanya.
Menurut dia, karena petugas kebersihan baik penyapu jalan dan pengangkutan harus bekerja ekstra malam pergantian tahun itu, maka kerja mereka dibayar di luar gaji.
"Jadi datang, absen, tandatangani surat terima, langsung cash kita bayar Rp100 ribu," kata Jack panggilan akrabnya.
Sekitar 900 petugas kebersihan dari penyapu jalan hingga sopir angkutan akan siaga pada malam pergantian tahun itu karena sampah diprediksi akan meningkat tajam.
"Kan sudah setiap tahun ini terjadi, kita sudah bisa memprediksi sampah pada malam pergantian tahun itu meningkat sekitar 10 persen lah," tuturnya.
Dikatakan Jack, sampah itu harus sudah bersih pada pagi hari, hingga para petugas harus kerja ekstra untuk menanganinya dengan cepat.
"Kalau malam Natal nanti kita perkirakan tidak begitu besar peningkatan sampah sehingga dapat saja ditangani secara normal," kata Jack.
Karena normalnya produksi sampah di ibukota provinsi ini sekitar 600 ton per harinya, di mana penanganannya sudah terkoordinasi dengan baik.
"Kalau TPS (tempat pembuangan sampah) yang ada di daerah kita ini sekitar 105 titik, ada sekitar 15 titik TPS 3R, belum lagi sekitar 275 bank sampah, hingga sampah yang diangkut ke TPA Basirih tidak seberapa lagi," kata Jack.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Kabid Kebersihan dan Pengelolaan Sampah DLH Kota Banjarmasi Marzuki di Balaikota, Senin, mengungkapkan pada malam pergantian tahun 2019 ke 2020 tersebut semua petugas kebersihan akan siaga.
"Mereka kita lemburkan dengan bayaran langsung, satu petugas diberi uang lembur Rp100 ribu," katanya.
Menurut dia, karena petugas kebersihan baik penyapu jalan dan pengangkutan harus bekerja ekstra malam pergantian tahun itu, maka kerja mereka dibayar di luar gaji.
"Jadi datang, absen, tandatangani surat terima, langsung cash kita bayar Rp100 ribu," kata Jack panggilan akrabnya.
Sekitar 900 petugas kebersihan dari penyapu jalan hingga sopir angkutan akan siaga pada malam pergantian tahun itu karena sampah diprediksi akan meningkat tajam.
"Kan sudah setiap tahun ini terjadi, kita sudah bisa memprediksi sampah pada malam pergantian tahun itu meningkat sekitar 10 persen lah," tuturnya.
Dikatakan Jack, sampah itu harus sudah bersih pada pagi hari, hingga para petugas harus kerja ekstra untuk menanganinya dengan cepat.
"Kalau malam Natal nanti kita perkirakan tidak begitu besar peningkatan sampah sehingga dapat saja ditangani secara normal," kata Jack.
Karena normalnya produksi sampah di ibukota provinsi ini sekitar 600 ton per harinya, di mana penanganannya sudah terkoordinasi dengan baik.
"Kalau TPS (tempat pembuangan sampah) yang ada di daerah kita ini sekitar 105 titik, ada sekitar 15 titik TPS 3R, belum lagi sekitar 275 bank sampah, hingga sampah yang diangkut ke TPA Basirih tidak seberapa lagi," kata Jack.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019