Salah seorang bakal calon Gubernur Kalimantan Kalimantan (Kalsel), Denny Indrayana blusukan ke Pasar Keramat Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) untuk bersilaturahmi dan mendengarkan berbagai keluhan para pedagang dan penjual serta membeli berbagai buah dan kue apam yang menjadi kuliner khas di Bumi Murakata, Rabu (18/12).
Menyusuri pasar yang menjadi sentra agro bisnis se-Banua Anam itu, Profesor Andalan Urang Banua tersebut mendapat banyak curhatan dan keluhan dari para pedagang, baik mengenai pengelolaan pasar maupun sepinya penjualan. Sesekali warga juga meminta foto bersama.
Baca juga: Denny Indrayana maju calon gubernur Kalsel
"Setelah shalat subuh berjamaah di masjid Sholaha Barabai tadi, kita lanjut ke pasar dan kemaren kami juga telah menemui beberapa tokoh agama dan masyarakat seperti KH Asmuni atau Guru Danau Amuntai dan pengasuh Ponpes Ibnul Amin Pemangkih KH Muchtar serta Pengasuh Ponpes Nurul Muhibbin Barabai KH muhammad Bakhiet," kata mantan Wamenkumham RI itu.
Menurutnya, apa yang menjadi keluhan warga di pasar memang menjadi masalah klasik yang memang harus bersama kita selesaikan. Seperti naik turunnya pendapatan pedagang dan penertiban yang dilakukan oleh aparat Satpol PP.
"Kita memang perlu melakukan perapian dan penataan kota termasuk pasar, namun juga perlu dipikirkan bagaimana memberikan kesempatan mereka untuk berdagang," katanya.
Baca juga: Denny Indrayana : BIN dan Polri tidak netral
Ke depan, kabupaten atau kota di Kalsel ini akan menjadi penyangga ibu kota, jadi diperlukan perbaikan-perbaikan dari segi infrastruktur termasuk jalan.
"Kita juga perlu memetakan potensi-potensi yang menjadi ciri khas daerah untuk dapat dikembangkan dengan cara-cara yang lebih inovatif dan kreatif seperti wisata, kuliner dan lain-lain," kata Denny.
Terkait masalah penyelematan meratus dari pertambangan batu-baru, Dia menganggap setiap bisnis dan investasi di daerah harus mempertimbangan dampak lingkungan.
Baca juga: Wabup Berry: Mohon dukungan semua pihak termasuk ASN
Baca juga: Wabup dan Sekda HST akrab lepas peserta jalan santai
"Walaupun bisnis itu penting untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, namun jika menimbulkan potensi bencana alam akibat analisis dampak lingkungan yang keliru, maka hanya akan menimbulkan kehancuran dan kemelaratan bagi masyarakat. Itu harus bersama-sama kita tolak," tegasnya.
Masalah politik, Denny lebih memilih jalur partai untuk maju pada Pilgub Tahun 2020 mendatang dan menyatakan sudah melamar ke partai Gerindra, Demokrat, Nasdem, PKB, PKS, Hanura dan PPP.
"Saya sudah komunikasi dengan para pimpinan partai di tingkat pusat maupun provinsi dan respon mereka postif, insyallah dalam waktu dekat kita sudah punya partai pengusung," ujarnya.
Baca juga: Warga Desa di HST tuntut transparansi dana desa
Baca juga: Wabup dan Sekda HST akrab lepas peserta jalan santai
Masalah calon wakil gubernur, Denny menyatakan masih dalam tahap penjajakan dan memilih dengan cermat serta teliti dengan 4 pertimbangan yaitu secara integritas anti korupsi, secara kapasitas mempunyai kemampuan intelektual mampu memimpin, punya aseptabilatas yang dapat diterima partai politik maupun masyarakat pemilih dan terakhir harus religius.
"Bisa kemungkinan dari partai politik, birokrat, tokoh masyarakat atau agama maupun dari kalangan pengusaha yang ingin membangun banua. Namun saya juga melakukan survey dan sedang diolah datanya, data itu yang akan menjadi pertimbangan kita memilih wakil," tuntasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Menyusuri pasar yang menjadi sentra agro bisnis se-Banua Anam itu, Profesor Andalan Urang Banua tersebut mendapat banyak curhatan dan keluhan dari para pedagang, baik mengenai pengelolaan pasar maupun sepinya penjualan. Sesekali warga juga meminta foto bersama.
Baca juga: Denny Indrayana maju calon gubernur Kalsel
"Setelah shalat subuh berjamaah di masjid Sholaha Barabai tadi, kita lanjut ke pasar dan kemaren kami juga telah menemui beberapa tokoh agama dan masyarakat seperti KH Asmuni atau Guru Danau Amuntai dan pengasuh Ponpes Ibnul Amin Pemangkih KH Muchtar serta Pengasuh Ponpes Nurul Muhibbin Barabai KH muhammad Bakhiet," kata mantan Wamenkumham RI itu.
Menurutnya, apa yang menjadi keluhan warga di pasar memang menjadi masalah klasik yang memang harus bersama kita selesaikan. Seperti naik turunnya pendapatan pedagang dan penertiban yang dilakukan oleh aparat Satpol PP.
"Kita memang perlu melakukan perapian dan penataan kota termasuk pasar, namun juga perlu dipikirkan bagaimana memberikan kesempatan mereka untuk berdagang," katanya.
Baca juga: Denny Indrayana : BIN dan Polri tidak netral
Ke depan, kabupaten atau kota di Kalsel ini akan menjadi penyangga ibu kota, jadi diperlukan perbaikan-perbaikan dari segi infrastruktur termasuk jalan.
"Kita juga perlu memetakan potensi-potensi yang menjadi ciri khas daerah untuk dapat dikembangkan dengan cara-cara yang lebih inovatif dan kreatif seperti wisata, kuliner dan lain-lain," kata Denny.
Terkait masalah penyelematan meratus dari pertambangan batu-baru, Dia menganggap setiap bisnis dan investasi di daerah harus mempertimbangan dampak lingkungan.
Baca juga: Wabup Berry: Mohon dukungan semua pihak termasuk ASN
Baca juga: Wabup dan Sekda HST akrab lepas peserta jalan santai
"Walaupun bisnis itu penting untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, namun jika menimbulkan potensi bencana alam akibat analisis dampak lingkungan yang keliru, maka hanya akan menimbulkan kehancuran dan kemelaratan bagi masyarakat. Itu harus bersama-sama kita tolak," tegasnya.
Masalah politik, Denny lebih memilih jalur partai untuk maju pada Pilgub Tahun 2020 mendatang dan menyatakan sudah melamar ke partai Gerindra, Demokrat, Nasdem, PKB, PKS, Hanura dan PPP.
"Saya sudah komunikasi dengan para pimpinan partai di tingkat pusat maupun provinsi dan respon mereka postif, insyallah dalam waktu dekat kita sudah punya partai pengusung," ujarnya.
Baca juga: Warga Desa di HST tuntut transparansi dana desa
Baca juga: Wabup dan Sekda HST akrab lepas peserta jalan santai
Masalah calon wakil gubernur, Denny menyatakan masih dalam tahap penjajakan dan memilih dengan cermat serta teliti dengan 4 pertimbangan yaitu secara integritas anti korupsi, secara kapasitas mempunyai kemampuan intelektual mampu memimpin, punya aseptabilatas yang dapat diterima partai politik maupun masyarakat pemilih dan terakhir harus religius.
"Bisa kemungkinan dari partai politik, birokrat, tokoh masyarakat atau agama maupun dari kalangan pengusaha yang ingin membangun banua. Namun saya juga melakukan survey dan sedang diolah datanya, data itu yang akan menjadi pertimbangan kita memilih wakil," tuntasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019