Siti Rohanah, perempuan yang lahir di kecamatan Paringin kabupaten Balangan 45 tahun silam ini mendirikan lembaga kursus dan pelatihan (LKP), bagi siapa saja yang ingin belajar keterampilan jahit - menjahit.

Di atas lahan berukuran 18 × 30 meter setiap harinya ia menampung puluhan murid yang berasal dari berbagai daerah.

Jarum, benang, meteran, gunting dan kancing jadi hal yang sangat mudah ditemui di sana.

Ada beberapa tumpuk pakaian yang sudah
selesai dijahit dan menunggu diambil pemesan. Di sudut ruangan berjajar mesin jahit yang biasa digunakan murid-muridnya saat praktik menjahit.

Rohanah membebaskan muridnya untuk belajar, sambil sesekali mengarahkan bila ada yang tengah kesulitan.

“Kadang saya lupa ada berapa banyak murid yang sudah lulus dari sini, yang saya tahu beberapa dari mereka sudah ada yang buka usaha jahit sendiri atau malah mendirikan LKP serupa," katanya.

Keterampilan menjahit Rohana didapatnya ketika ia mengambil upah jasa jahitan selama belasan tahun di perantauan.

 “Sedih rasanya bila ingat dulu, saya dan suami pernah merantau ke Kaltim dan bekerja di sebuah toko jahit namun tidak digaji, kemudian pindah ke tempat lain dan merasakan hal yang sama lagi," kenangnya.

 Kenyang merantau, Rohanah kembali ke kampung halamannya, ia kemudian diminta menjadi salah seorang instruktur pelatihan menjahit di balai latihan kerja.

 Dari hasil mengajar dan jasa menjahitnya Rohana mengumpulkan tabungan untuk membeli mesin jahit baru dan dapat memperkerjakan beberapa karyawan.

 Hingga pada 2013 ia memutuskan untuk membuat wadah pelatihan untuk dikelola sendiri.

 “Kalau mengajar dan menjahit memang sudah cita - cita dari kecil, sambil mengajar saya buka jasa menjahit di rumah yang kini jadi wadah praktik murid-murid belajar setiap harinya," katanya.

LKP yang berada di Desa Haur Batu Kabupaten Balangan ini telah berkembang dan memiliki 12 tenaga ajar dan kini mengembangkan keterampilan lain selain menjahit, yakni membuat kain Sasirangan.

2016 silam lembaga ini mendapat pelatihan dari CSR PT Adaro Indonesia untuk termasuk mendapat pelajaran teknik membuat kain sasirangan.

 Mulai dari membuat pola sampai melakukan pewarnaan, dan syukur sampai hari ini kami masih kerap di dampingi dalam mengembangkan tempat ini,” jelasnya sambil menunjukan kain sasirangan yang dibuat oleh salah seorang muridnya.

 LKP yang telah meluluskan ratusan orang murid ini telah mendapat beberapa penghargaan atas usahanya mengembangkan masyarakat.

Pada 2015 LKPnya mendapatkan penghargaan sebagai LKP terbaik ke - 2 tingkat nasional sebagai wadah kursus yang banyak memberikan manfaat bagi orang lain.

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019