Oleh Imam Hanafi



Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Sebagian nelayan di daerah pesisir Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, beberapa pekan terakhir mulai berani turun menangkap ikan, pascagelombang tinggi.

"Saat ini harga ikan sudah murah, karena nelayan sudah berani turun kelaut setelah beberapa bulan istirahat tidak melaut akibat gelombang tinggi," kata warga Pulau Sembilan, Kotabaru, Sarjan, Kamis.

Dalam musim tertentu, ujar dia, di perairan Pulau Sembilan dan sekitarnya terjadi gelombang tinggi yang mencapai 2 meter - 3 meter, ditambah angin kencang.

Kondisi tersebut cukup membahayakan bagi kapal-kapal nelayan, terutama nelayan yang menggunakan kapal dengan mesih kecil.

Akibat gelombang tinggi tersebut, nelayan lebih memilih bersitirahat, dan untuk memanfaatkan waktu luang tersebut, mereka menambal jaring ikan yang rusak atau menambal badan kapal yang bocor.

Apabila ada nelayan yang memaksakan diri untuk melaut, mereka hanya menangkap ikan di pinggir-pinggir pantai, dan hasilnya untuk konsumsi sendiri.

Dia menjelaskan bahwa saat ini harga ikan tenggiri basah sekitar Rp20 ribu-Rp25 ribu per kg.

"Harga tersebut dibeli dari nelayan yang masih beroperasi menangkap ikan di tengah laut," terangnya.

Dalam kondisi tidak ada nelayan yang melaut, harga ikan tenggiri kering mencapai Rp90 ribu per kg.

Sebelumnya, Kepala Kantor Administrasi Pelabuhan dan Otoritas Pelabuhan Kotabaru Capt M Hasan Basri mengimbau para nakhoda kapal agar berhati-hati atau menunda pelayaran, karena gelombang laut di perairan Kalsel mencapai 2-3 meter.

Cuaca buruk yang mengakibatkan gelombang tinggi tersebut diperkirakan akan terjadi di perairan laut Kalimantan Selatan antara 3-9 September 2013.

Mengantisipasi terjadinya musibah, serta kerugian harta benda, dan korban jiwa, maka para nakhoda kapal nelayan, Kapal Layar Motor (KLM), Tugboat, Tongkang, kapal cargo, kapal container dan kapal penumpang.

Serta kapal Roll on Roll Of (Roro), dan Landing Craft Tank (LCT), apabila cuaca buruk agar berlindung atau menunda pelayaran sambil mengamati perkembangan cuaca.

Bagi kapal-kapal tangker yang melakukan kegiatan di Pelabuhan Kotabaru, untuk sementara mengurangi muatan dan tidak membawa muatan berlebihan, atau over draft yang sangat mempengaruhi stabilitas.

Pewarta:

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013