Oleh Yose Rizal

Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Analis Manajemen Monitoring Pengendalian Kekambuhan dan Wajib Lapor Deputi Bidang Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN) Sri Kamaril Marhaeni mengatakan, keluarga menjadi penentu keberhasilan rehabilitasi korban penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba).


"Keterlibatan keluarga dalam proses pemulihan ketergantungan narkotika merupakan suatu keharusan untuk menunjang keberhasilan terapi dan rehabilitasi korban narkotika," ujarnya di Banjarbaru, Kalsel, Rabu.

Ia mengatakan itu usai penutupan pelatihan dukungan pemulihan penanganan korban narkotika dengan metode terapi komunitas (Therapeutic Community) yang diselenggarakan Deputi Bidang Rehabilitasi BNN di Sekolah Polisi Negara (SPN) Banjarbaru.

Menurut dia, jika seseorang menjadi korban penyalahgunaan dan atau pecandu narkoba, maka kondisi itu merupakan reaksi terhadap perilaku anggota keluarga lain.

Sebaliknya, perilaku korban penyalahgunaan dan atau pecandu barang-barang terlarang dan diharamkan tersebut, juga akan memengaruhi anggota keluarga yang lain terutama dampak buruk.

"Peran anggota keluarga sangat penting dalam pemulihan terhadap korban penyalahgunaan narkoba disamping harus memahami masalah kekambuhan korban narkoba," ungkapnya.

Ditekankan, korban penyalahguna narkotika harus diberikan semangat oleh anggota keluarga yang lain baik dalam bentuk ucapan maupun hanya senyuman untuk membangkitkan semangat hidup yang bersangkutan.

"Korban narkotika harus mendapat perhatian baik dalam bentuk ucapan dan kata-kata positif, maupun senyum disamping fokus berpikir positif dengan memberikan kepercayaan kepada korban narkotika," ujarnya.

Nara sumber pelatihan AKBP Isti mengatakan, korban penyalahgunaan narkotika harus diberikan semangat untuk menghindari yang bersangkutan kembali mengonsumsi benda yang berbahaya bagi kesehatan itu.

"Anggota keluarga terutama istri harus memberikan semangat dan kepercayaan kepada suaminya dalam beraktivitas, tetapi tetap mengawasi setiap perilaku pasangannya," ujar Kabag Psikologi Polda Kalsel.

Anggota Family Support Group Wulan mengatakan, korban narkotika cenderung mengulangi atau kambuh menggunakan narkotika sehingga keluarga harus waspada dan mendukung upaya pemulihan.

  "Jadilah pendengar yang baik bagi pasangan dan saling terbuka sehingga korban penyalahgunaan narkotika tidak mengulangi perilakunya dalam mengonsumsi narkotika," ujar ibu rumah tangga yang suaminya menjadi korban narkotika itu.   

Pewarta:

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013