Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DisPUPR) Kota Banjarmasin mengklaim puluhan bahkan mencapai 50 anak sungai sudah dilakukan pengerukan dan penyiringan pada tahun 2019 ini.

Kabid Sungai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Banjarmasin Hizbulwathoni di Banjarmasin, Rabu, mengungkapkan, pemerintah kota terus melakukan langkah normalisasi dan revitalisasi sungai setiap tahunnya, termasuk tahun ini yang cukup banyak.

Karena, lanjut dia, sungai yang masih aktif di ibukota provinsi ini 100 lebih, hampir 90 persennya anak sungai, di mana langkah untuk terus melestarikannya dengan cara di keruk agar tidak terus dangkal dan dibuat Siring agar tidak menyempit karena banyaknya bangunan rumah warga di sekitarnya.

"Seingat saya, untuk pengerukan sungai di atas 25 sungai, baik dikeruk dengan alat berat maupun secara manual," ujar Thoni panggilan akrabnya.

Demikian pula untuk program penyiringan, kata dia, di atas 20 anak sungai.

"Ada yang sudah dikeruk lalu kita siring atau disiring dengan ditanami pohon," ungkapnya.

Adapun sejumlah sungai yang dapat program penyiringan itu seperti Sungai Lumbah, Sungai Andai ke Sungai Gampa, Sungai Saluang, Sungai Limau, Sungai Simpang Layang, Sungai Saka Harang,  Sungai Airmantan, Sungai Sidomulyo dan Sungai Simpang Tangga.

Adapun sejumlah sungai yang dikeruk adalah Sungai Punggu, Sungai Jalan HKSN, Sungai Sutoyo, Sungai Simpang Tangga, Sungai Antasan Raden, Sungai Muara Kelayan dan Sungai Jarak.

Thoni mengungkapkan, untuk bidang sungai di daerah ini, pihaknya mendapat alokasi anggaran sebesar Rp17,6 miliar pada APBD 2019.

"Sebagian anggaran ini termasuk menggaji pasukan turbo atau pasuk pembersih drainase dan sungai sebanyak empat grup sebesar Rp2 miliar setahunnya," papar Thoni.

Selain itu, lanjutnya, untuk gaji penjaga alat telemetri 3 station, operasionalnya, alat kerjanya dan lain-lain yang mencapai sekitar Rp2  miliar.

Anggaran lain yang termasuk pula, kata Thoni adalah sosialisasi di 5 kecamatan, pebuatan papan nama sungai, papan sempadan sungai, papan himbauan dan patok beton penanda sungai.

"Dengan sisa anggaran yang cukup minim untuk normalisasi dan revitalisasi sungai ini, kita terus maksimal, agar sungai-sungai di daerah ini terus berfungsi dan bersih," pungkasnya.



 

Pewarta: Sukarli

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019