Oleh Ulul Maskuriah



Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengungkapkan salah satu ciri negara maju adalah bila 60 persen dari "headline" atau berita utama media massa adalah masalah ekonomi.

Kenyataanya, tambah Dahlan saat memberikan sambutan pada pembukaan Kongres XXIII Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Banjarmasin, Kamis, media-media di Indonesia 70 persen masih menjadikan politik sebagai isu utama.

"Padahal saat ini, Indonesia sudah mengarah menjadi negara maju, dimana perekonomian terus tumbuh," katanya

Hal tersebut membuat antara kondisi kemajuan pemerintah dengan arah pemberitaan media massa terjadi kesenjangan yang cukup berarti, dimana media masih tetap menganggap politik sebagai panglima.

Dahlan mengungkapkan, era pers saat ini dengan pers kemerdekaan telah terjadi pergeseran, begitu juga dengan latar belakang para wartawannya.

Pada masa dulu, wartawan sudah bisa dipastikan berasal dari tokoh-tokoh perjuangan, yang notabene masih bersentuhan dengan politik, begitu juga dengan beberapa dekade setelahnya banyak wartawan dari aktivis kampus.

Kini bakal ada era baru, dimana Indonesia sudah menuju sebagai negara maju terutama dibidang ekonomi, sehingga seharusnya pemberitaan ekonomi sudah harus menggeser masalah politik.

"Dengan demikian perlu disiapkan pemberitaan yang berkaitan dengan ekonomi, bila tidak media akan ditinggal oleh keadaan," katanya.

Terkait perekonomian, menurut Dahlan kini pemerintah telah membangun beberapa sekenario untuk meningkatkan ekspor berbagai produk dan menekan impor.

Saat ini pemerintah bertekad Indonesia akan menjadi eksportir buah tropik ke berbagai negara, antara lain dengan mengembangkan buah-buah tersebut di berbagai provinsi seperti di Jawa Barat.

"Di Jawa Barat kita mengembangkan manggis tiga ribu hektare, selain itu pisang yang juga akan dikembangkan secara bergantian di berbagai provinsi di Indonesia," katanya.

Pemerintah kini juga sedang membangun pabrik gula terbesar di Banyuwangi Jawa Timur, yang mampu memproduksi 6 ribu ton.

"Pabrik ini murni "merah putih," katanya sambil berharap, segala upaya tersebut akan membawa Indonesia sebagai negara yang lebih cepat maju.

Kongres yang dibuka oleh Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Ariffin juga dihadiri oleh Gubernur dari Jawa Timur, Sulawesi Utara, dan Gubernur Jawa Barat serta tokoh pers nasional.***3***Budi Suyanto





(T.U004/B/B008/B008) 19-09-2013 13:25:22

Pewarta:

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013