Satuan Polisi Perairan (Satpolair) Polresta Banjarmasin memberikan penyuluhan terhadap warga Tepian Sungai Martapura terkait bahaya paham radikal dan anti-Pancasila.
"Kali ini warga tepian Sungai Martapura yang kami berikan penyuluhan bertempat di kediaman H Ardiansyah, warga Murung Selong RT 12, Kelurahan Sei Lulut, Kecamatan Banjarmasin Timur," kata Kasat Polair Polresta Banjarmasin AKP John Letedara Sik di Banjarmasin, Kamis.
Dikatakannya, dalam kegiatan itu dihadiri perangkat desa, tokoh agama, tokoh masyarakat dan warga Tepian Sungai Ds Murung Selong semua berkumpul untuk mendengarkan sosialisasi yang diberikan Satpolair Polresta Banjarmasin.
"Program Deradikalisasi ini bertujuan untuk mencegah berkembangnya organisasi radikal dan anti Pancasila dan dalam pertemuan itu kami terangkan soal definisi Radikal dan Radikalisasi," tutur alumni Akpol 2006 itu.
Baca juga: Anggota Satpolair Banjarmasin jalani tes urine dadakan
Dia juga mengatakan, penyampaian penyuluhan tentang paham radikal oleh Kasat Polair Polresta Banjarmasin, itu langsung diwakili Kanit Patroli Satpolair Polresta Banjarmasin Iptu I Wayan Regug.
Usai acara penyuluhan bahaya radikal dan anti-Pancasila, para warga Tepian Sungai Martapura yang ikut dalam sosialisasi itu semuanya menyanyikan lagu Padamu Negeri.
AKP John terus mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan pada Kamis pagi itu berlangsung mulai pulul 09.30 WITA hingga pukul 11.00 WITA itu juga ada menyerahkan sembako, life boy, teks Pancasila dan bendera Merah Putih kepada Perwakilan Masyarakat Tepian Sungai Martapura, Murung Selong RT 12 Kel. Sei Lulut.
Bukan hanya warga setempat, Danramil Banjarmasin Timur yang diwakili oleh Babinsa Kel. Sei Lulut Sertu ETO Risdariyanto serta Lurah Banjarmasin Timur yang diwakili oleh Staff Trantib M. Farid Rahman juga datang untuk mengikuti kegiatan yang dilaksanakan oleh Satpoair Polresta Banjarmasin.
Baca juga: Satpolair kembangkan pondok belajar anak pesisir
Baca juga: Satpolair Banjarmasin berikan pengobatan gratis warga pesisir sungai
Baca juga: Satpolair helps coastal people with water
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
"Kali ini warga tepian Sungai Martapura yang kami berikan penyuluhan bertempat di kediaman H Ardiansyah, warga Murung Selong RT 12, Kelurahan Sei Lulut, Kecamatan Banjarmasin Timur," kata Kasat Polair Polresta Banjarmasin AKP John Letedara Sik di Banjarmasin, Kamis.
Dikatakannya, dalam kegiatan itu dihadiri perangkat desa, tokoh agama, tokoh masyarakat dan warga Tepian Sungai Ds Murung Selong semua berkumpul untuk mendengarkan sosialisasi yang diberikan Satpolair Polresta Banjarmasin.
"Program Deradikalisasi ini bertujuan untuk mencegah berkembangnya organisasi radikal dan anti Pancasila dan dalam pertemuan itu kami terangkan soal definisi Radikal dan Radikalisasi," tutur alumni Akpol 2006 itu.
Baca juga: Anggota Satpolair Banjarmasin jalani tes urine dadakan
Dia juga mengatakan, penyampaian penyuluhan tentang paham radikal oleh Kasat Polair Polresta Banjarmasin, itu langsung diwakili Kanit Patroli Satpolair Polresta Banjarmasin Iptu I Wayan Regug.
Usai acara penyuluhan bahaya radikal dan anti-Pancasila, para warga Tepian Sungai Martapura yang ikut dalam sosialisasi itu semuanya menyanyikan lagu Padamu Negeri.
AKP John terus mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan pada Kamis pagi itu berlangsung mulai pulul 09.30 WITA hingga pukul 11.00 WITA itu juga ada menyerahkan sembako, life boy, teks Pancasila dan bendera Merah Putih kepada Perwakilan Masyarakat Tepian Sungai Martapura, Murung Selong RT 12 Kel. Sei Lulut.
Bukan hanya warga setempat, Danramil Banjarmasin Timur yang diwakili oleh Babinsa Kel. Sei Lulut Sertu ETO Risdariyanto serta Lurah Banjarmasin Timur yang diwakili oleh Staff Trantib M. Farid Rahman juga datang untuk mengikuti kegiatan yang dilaksanakan oleh Satpoair Polresta Banjarmasin.
Baca juga: Satpolair kembangkan pondok belajar anak pesisir
Baca juga: Satpolair Banjarmasin berikan pengobatan gratis warga pesisir sungai
Baca juga: Satpolair helps coastal people with water
Editor : Ulul Maskuriah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019