Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) dengan Bupati H A Chairansyah berhasil meraih penghargaan sebagai Kepala Daerah ranking pertama kategori ketepatan alokasi bidang kesehatan dalam Indeks kinerja dan efektivitas pengelolaan APBD dari lembaga independen Katadata Insight Center (KIC) yang bekerjasama dengan Kementerian dalam Negeri (Kemendagri) di Jakarta Pusat (28/11).
Penghargaan itu diserahkan langsung oleh Dirjen Perimbangan Keuangan (DJPK) Kementerian Keuangan, Budi Santoso pada acara malam penghargaan Indeks KELOLA 2019 yang mengusung tema "Terobosan Daerah Membangun Negeri" yang mengundang sebanyak 63 Kepala Daerah Kabupaten/Kota yang terpilih dan berhasil membangun wilayah dan masyarakatnya.
Menurut Bupati HST, penghargaan yang Dia terima dikarenakan keberanian dalam mengalokasikan APBD Tahun 2019 pada bidang kesehatan, terutama berkaitan terhadap program Universal Health Coverage (UHC) atau lebih dikenal jaminan layanan kesehatan semesta bagi seluruh masyarakat HST.
menurutnya, anggaran Tahun 2019 hampir Rp 30 milyar dialokasikan ke program UHC, sedangkan anggaran Tahun 2020 berkisar Rp 40 milyar, begitu pula alokasi APBD sebesar 10 persen juga sangat berpengaruh terhadap penilaian, karena dia menyatakan konsisten meningkatkan mutu pelayanan bidang kesehatan.
Sementara, Mendagri yang diwakili Dirjen Bina Keuangan Daerah, Syarifudin berpesan kepada seluruh kepala daerah agar pengelolaan keuangan terutama APBD dapat dipertangung jawabkan dan diinformasikan terhadap publik, hal tersebut semata mata agar masyarakat umum dapat mengetahui dan mengawal terhadap kinerja pemangku kebijakan.
Sedangkan, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara memastikan, sepertiga dana APBN ditransfer untuk daerah dan desa, hal itu dilakukan karena daerahlah yang paling mengerti kebutuhan masyarakat setempat.
Baik dari segi pendidikan, kesehatan, jalan raya maupun pembangunan pedesaan, dengan harapan pemangku kebijakan dapat memiliki kinerja baik demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Chief content officer Katadata Insight Center (KIC) Heri Susanto menjelaskan, daerah memang melakukan banyak inovasi dan layak mendapatkan apresiasi.
Menurutnya, pemberian penghargaan Indek KELOLA 2019 yang kedua kalinya ini karena banyak Pemda yang berhasil dan efektif dalam mengelola anggaran daerah sesuai dengan kebutuhan pembangunan, serta berdampak signifikan untuk perbaikan pada bidang pendidikan, kesehatan, perekonomian dan kesejahteraan.
"Dengan adanya indeks kelola ini diharapkan, akan melahirkan pemimpin daerah yang berprestasi dari pelosok nusantara dan maju bersaing kepentas nasional," ujar heri.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Penghargaan itu diserahkan langsung oleh Dirjen Perimbangan Keuangan (DJPK) Kementerian Keuangan, Budi Santoso pada acara malam penghargaan Indeks KELOLA 2019 yang mengusung tema "Terobosan Daerah Membangun Negeri" yang mengundang sebanyak 63 Kepala Daerah Kabupaten/Kota yang terpilih dan berhasil membangun wilayah dan masyarakatnya.
Menurut Bupati HST, penghargaan yang Dia terima dikarenakan keberanian dalam mengalokasikan APBD Tahun 2019 pada bidang kesehatan, terutama berkaitan terhadap program Universal Health Coverage (UHC) atau lebih dikenal jaminan layanan kesehatan semesta bagi seluruh masyarakat HST.
menurutnya, anggaran Tahun 2019 hampir Rp 30 milyar dialokasikan ke program UHC, sedangkan anggaran Tahun 2020 berkisar Rp 40 milyar, begitu pula alokasi APBD sebesar 10 persen juga sangat berpengaruh terhadap penilaian, karena dia menyatakan konsisten meningkatkan mutu pelayanan bidang kesehatan.
Sementara, Mendagri yang diwakili Dirjen Bina Keuangan Daerah, Syarifudin berpesan kepada seluruh kepala daerah agar pengelolaan keuangan terutama APBD dapat dipertangung jawabkan dan diinformasikan terhadap publik, hal tersebut semata mata agar masyarakat umum dapat mengetahui dan mengawal terhadap kinerja pemangku kebijakan.
Sedangkan, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara memastikan, sepertiga dana APBN ditransfer untuk daerah dan desa, hal itu dilakukan karena daerahlah yang paling mengerti kebutuhan masyarakat setempat.
Baik dari segi pendidikan, kesehatan, jalan raya maupun pembangunan pedesaan, dengan harapan pemangku kebijakan dapat memiliki kinerja baik demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Chief content officer Katadata Insight Center (KIC) Heri Susanto menjelaskan, daerah memang melakukan banyak inovasi dan layak mendapatkan apresiasi.
Menurutnya, pemberian penghargaan Indek KELOLA 2019 yang kedua kalinya ini karena banyak Pemda yang berhasil dan efektif dalam mengelola anggaran daerah sesuai dengan kebutuhan pembangunan, serta berdampak signifikan untuk perbaikan pada bidang pendidikan, kesehatan, perekonomian dan kesejahteraan.
"Dengan adanya indeks kelola ini diharapkan, akan melahirkan pemimpin daerah yang berprestasi dari pelosok nusantara dan maju bersaing kepentas nasional," ujar heri.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019