Linangan air mata mewarnai pertemuan puluhan kulaan banjar asal berbagai daerah Indonesia, Singapura, Brunei Darussalam, dan Malaysia, dengan Sultan Khairul Saleh di rumahnya di bilangan Banjar Indah, Banjarmasin, Kamis petang.
Bang Amir Banjar, seorang pengusaha asal Kota Bandar Sri Begawan, Brunei Darussalam mengaku terharu dan tak menyangka bisa bertemu dengan orang keturunan raja-raja Banjar, seperti Sultan Khairul Saleh.
"Seakan bermimpi bisa bertemu dengan keturunan raja Banjar," kata Bang Amir Banjar terbata-bata saat diwawancarai mengenai kesan pesan bersilaturahmi dengan mantan Bupati Banjar yang kini anggota DPR-RI tersebut.
Bang Amir Banjar adalah keturunan Banjar yang mempunyai isteri kerabat dari Kesultanan Brunei Darussalam, ia seorang pengusaha sukses di negara tersebut dan berada di Banjarmasin beserta puluhan orang kulaan Banjar lainnya untuk mengikuti Kongres Budaya Banjar (KBB) V, 28 November hingga 1 Desember di Banjarmasin.
Sebelum kongres dimulai menyempatkan diri bersama-sama dengan peserta kongres lainnya bertandang ke rumah Sultan Khairul Saleh.
Sultan Khairul Saleh sendiri mengaku terharu atas kedatangan tamu-tamu orang banjar yang berada di perantauan tersebut, sekaligus merasa gembira bisa berjumpa atau tatap muka untuk saling mengenal satu sama lain.
Atas kegembiraannya tersebut, Sultan Khairul Saleh berjanji akan berkunjung ke kantong-kantong pemukiman orang Banjar di perantauan, baik Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, atau di berbagai provinsi tanah air sendiri.
"Saya jika diundang menghadiri acara peresmian pasar, museum, masjid, acara aruh orang Banjar, di pemukiman suku Banjar di perantauan, Insya Allah menghadirinya, asal tak bersamaan waktu kegiatan DPR-RI," katanya.
Keinginan untuk mengunjungi satu per satu pemukiman orang Banjar perantauan tersebut memang sudah lama didambakannya, apalagi di beberapa daerah, seperti di Malaysia ada warga Banjar di negara tersebut yang memiliki tali persaudaraan, atau juriat dengan dia sendiri yang tentu sudah seharusnya dikunjungi.
Dalam kesempatan tersebut, Sultan Khairul Saleh memaparkan cerita atau sejarah berdirinya kerajaan Banjar dari satu periode kepriode yang lain secara panjang lebar, sehingga memperoleh respon yang besar dari para kulaan Banjar yang datang ke rumah tersebut.
Mengakhiri pertemuan tersebut, banyak peserta yang hadir ingin berfoto bersama Sultan sebagai kenang-kenangan, dan juga ada yang memberikan cinderamata, seperti Pak Amini dari Sungai Besar, Perak Malaysia, memberikan cinderamata.
Sementara Sultan memberikan satu persatu tamu dengan sebuah buku mengenai sejarang peperangan Banjar dan hikayat mengenai kerajaan Banjar yang ada di wilayah paling selatan Pulau Kalimantan tersebut.
Pertemuan diakhiri dengan jamuan makan minum, baik menikmati kuliner kue serta makanan khas Banjar, seperti soto Banjar, Sate, dan gulai kambing.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Bang Amir Banjar, seorang pengusaha asal Kota Bandar Sri Begawan, Brunei Darussalam mengaku terharu dan tak menyangka bisa bertemu dengan orang keturunan raja-raja Banjar, seperti Sultan Khairul Saleh.
"Seakan bermimpi bisa bertemu dengan keturunan raja Banjar," kata Bang Amir Banjar terbata-bata saat diwawancarai mengenai kesan pesan bersilaturahmi dengan mantan Bupati Banjar yang kini anggota DPR-RI tersebut.
Bang Amir Banjar adalah keturunan Banjar yang mempunyai isteri kerabat dari Kesultanan Brunei Darussalam, ia seorang pengusaha sukses di negara tersebut dan berada di Banjarmasin beserta puluhan orang kulaan Banjar lainnya untuk mengikuti Kongres Budaya Banjar (KBB) V, 28 November hingga 1 Desember di Banjarmasin.
Sebelum kongres dimulai menyempatkan diri bersama-sama dengan peserta kongres lainnya bertandang ke rumah Sultan Khairul Saleh.
Sultan Khairul Saleh sendiri mengaku terharu atas kedatangan tamu-tamu orang banjar yang berada di perantauan tersebut, sekaligus merasa gembira bisa berjumpa atau tatap muka untuk saling mengenal satu sama lain.
Atas kegembiraannya tersebut, Sultan Khairul Saleh berjanji akan berkunjung ke kantong-kantong pemukiman orang Banjar di perantauan, baik Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, atau di berbagai provinsi tanah air sendiri.
"Saya jika diundang menghadiri acara peresmian pasar, museum, masjid, acara aruh orang Banjar, di pemukiman suku Banjar di perantauan, Insya Allah menghadirinya, asal tak bersamaan waktu kegiatan DPR-RI," katanya.
Keinginan untuk mengunjungi satu per satu pemukiman orang Banjar perantauan tersebut memang sudah lama didambakannya, apalagi di beberapa daerah, seperti di Malaysia ada warga Banjar di negara tersebut yang memiliki tali persaudaraan, atau juriat dengan dia sendiri yang tentu sudah seharusnya dikunjungi.
Dalam kesempatan tersebut, Sultan Khairul Saleh memaparkan cerita atau sejarah berdirinya kerajaan Banjar dari satu periode kepriode yang lain secara panjang lebar, sehingga memperoleh respon yang besar dari para kulaan Banjar yang datang ke rumah tersebut.
Mengakhiri pertemuan tersebut, banyak peserta yang hadir ingin berfoto bersama Sultan sebagai kenang-kenangan, dan juga ada yang memberikan cinderamata, seperti Pak Amini dari Sungai Besar, Perak Malaysia, memberikan cinderamata.
Sementara Sultan memberikan satu persatu tamu dengan sebuah buku mengenai sejarang peperangan Banjar dan hikayat mengenai kerajaan Banjar yang ada di wilayah paling selatan Pulau Kalimantan tersebut.
Pertemuan diakhiri dengan jamuan makan minum, baik menikmati kuliner kue serta makanan khas Banjar, seperti soto Banjar, Sate, dan gulai kambing.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019