Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Tabalong terus berupaya menghidupkan kembali puluhan koperasi yang tidak aktif atau mati suri agar bisa berkembang.

Namun hingga kini dari total 100 koperasi yang ada di 'Bumi Saraba Kawa' ini hanya 52 yang aktif.

" Dari puluhan koperasi yang aktif baru tiga koperasi yang bersertifikat," jelas Kadis Koperasi dan UKM Kabupaten Tabalong Faisal.

Tiga koperasi yang bersertifikat yakni Primkop Kartika, KPN warga Dikbud dan KSU Al - Yakin.

Lebih memprihatinkan lagi ungkap Faisal ada koperasi yang justru membagi - bagikan dana hibah ke sejumlah pengurusnya.

"Karena koperasi kita lemah akhirnya praktik rentenir pun menjamur," jelas Faisal.

Kepala Seksi Pengawasan dan Pemeriksaan Mila menambahkan pembinaan terhadap koperasi di desa maupun kecamatan juga terus dilakukan termasuk memfasilitasi pelaksanaan Rapat Anggota Tahunan.

Dengan harapan koperasi yang kurang aktif bisa berkembang lagi sehingga menumbuhkan kepercayaan masyarakat.

Terpisah Kepala Balai Koperasi dan usaha kecil Provinsi Kalsel M Ramlan menyampaikan tahun ini Kabupaten Tabalong belum mendapatkan dana alokasi khusus menyusul masih kecilnya jumlah koperasi yang bersertifikat.

"Minimal 35 persen koperasinya sudah bersertifikat agar dapat dana alokasi khusus dari pusat," jelas Ramlan.

Tahun ini Dinas Koparasi dan UKM Kabupaten/Kota yang terima DAK yakni Kotabaru, Tanah Bumbu, Barito Kuala, Banjarmasin, Balangan dan Banjarbaru.

Selanjutnya 2020 ada 6 kabupaten/kota yang terima DAK masing - masing Banjar, Hulu Sungai Tengah, Banjarmasin, Banjarbaru, Tanah Laut dan Kotabaru.

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019