Saham-saham Jerman berakhir sedikit lebih rendah pada perdagangan Senin (18/11/2019), dengan indeks acuan DAX-30 di Bursa Efek Frankfurt turun 0,26 persen atau 34,74 poin, menjadi 13.207,01 poin.
Perusahaan produsen otomotif Volkswagen mengalami kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips dengan harga sahamnya jatuh 4,10 persen.
Disusul oleh saham perusahaan produsen otomotif lainnya BMW serta produsen material Covestro, yang masing-masing turun sebesar 1,84 persen dan 1,83 persen.
Baca juga: Indeks DAX-30 Jerman menguat 0,47 persen
Di sisi lain kelompok perusahaan energi RWE meningkat 3,70 persen, menjadi peraih keuntungan teratas (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Diikuti oleh perusahaan asosiasi pengembang perumahan Vonovia dan pemasok peralatan dialisis ginjal Fresenius Medical, yang masing-masing naik sebesar 2,05 persen dan 1,34 persen.
Volkswagen adalah saham yang paling banyak diperdagangkan sepanjang hari dengan nilai transaksi mencapai 356,8 juta euro (394,6 juta dolar AS).
Baca juga: Indeks DAX-30 Jerman turun 0,38 persen
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Perusahaan produsen otomotif Volkswagen mengalami kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips dengan harga sahamnya jatuh 4,10 persen.
Disusul oleh saham perusahaan produsen otomotif lainnya BMW serta produsen material Covestro, yang masing-masing turun sebesar 1,84 persen dan 1,83 persen.
Baca juga: Indeks DAX-30 Jerman menguat 0,47 persen
Di sisi lain kelompok perusahaan energi RWE meningkat 3,70 persen, menjadi peraih keuntungan teratas (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Diikuti oleh perusahaan asosiasi pengembang perumahan Vonovia dan pemasok peralatan dialisis ginjal Fresenius Medical, yang masing-masing naik sebesar 2,05 persen dan 1,34 persen.
Volkswagen adalah saham yang paling banyak diperdagangkan sepanjang hari dengan nilai transaksi mencapai 356,8 juta euro (394,6 juta dolar AS).
Baca juga: Indeks DAX-30 Jerman turun 0,38 persen
Editor : Imam Hanafi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019