Saham-saham Jerman berakhir lebih rendah pada perdagangan Kamis (14/11/2019), dengan indeks acuan DAX-30 di Bursa Efek Frankfurt turun 0,38 persen atau 49,84 poin, menjadi 13.180,23 poin.
Perusahaan produsen otomotif Daimler mengalami kerugian terbesar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya jatuh 4,48 persen.
Baca juga: Indeks DAX-30 Jerman menguat 0,91 persen
Diikuti oleh saham perusahaan Farmasi Merck dan kelompok perusahaan energi RWE, yang masing-masing turun sebesar 3,28 persen dan 2,46 persen.
Sementara itu, perusahaan penyedia teknologi internet dan layanan keuangan global Wirecard menguat 0,95 persen, merupakan peraih keuntungan terbesar (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Disusul oleh saham perusahaan asosiasi pengembang perumahan Vonovia dan kelompok perusahaan energi E. ON yang masing-masing naik sebesar 0,88 persen dan 0,78 persen.
Daimler adalah saham yang paling banyak diperdagangkan sepanjangn hari dengan nilai transaksi mencapai 557,1 juta euro (612,6 juta dolar AS).
Baca juga: Indeks DAX-30 Jerman menguat 0,38 persen
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Perusahaan produsen otomotif Daimler mengalami kerugian terbesar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya jatuh 4,48 persen.
Baca juga: Indeks DAX-30 Jerman menguat 0,91 persen
Diikuti oleh saham perusahaan Farmasi Merck dan kelompok perusahaan energi RWE, yang masing-masing turun sebesar 3,28 persen dan 2,46 persen.
Sementara itu, perusahaan penyedia teknologi internet dan layanan keuangan global Wirecard menguat 0,95 persen, merupakan peraih keuntungan terbesar (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Disusul oleh saham perusahaan asosiasi pengembang perumahan Vonovia dan kelompok perusahaan energi E. ON yang masing-masing naik sebesar 0,88 persen dan 0,78 persen.
Daimler adalah saham yang paling banyak diperdagangkan sepanjangn hari dengan nilai transaksi mencapai 557,1 juta euro (612,6 juta dolar AS).
Baca juga: Indeks DAX-30 Jerman menguat 0,38 persen
Editor : Imam Hanafi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019