Frankfurt (ANTARA) - Saham-saham Jerman ditutup lebih rendah pada perdagangan Senin waktu setempat (21/3), berbalik melemah dari keuntungan akhir pekan lalu, dengan indeks acuan DAX 40 di Bursa Efek Frankfurt tergelincir 0,60 persen atau 86,12 poin, menjadi menetap di 14.326,97 poin.
Indeks DAX 40 terkerek 0,17 persen atau 25,03 poin menjadi 14.413,09 poin pada Jumat (18/3), setelah merosot 0,36 persen atau 52,68 poin menjadi 14.388,06 poin pada Kamis (17/3), dan melonjak 3,76 persen atau 523,47 poin menjadi 14.440,74 poin pada Rabu (16/3).
Dari 40 saham perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks DAX 40, sebanyak 13 saham berhasil meraih keuntungan, sementara 27 saham mengalami kerugian dan satu saham diperdagangkan tidak berubah.
Baca juga: Saham Jerman berakhir positif
Bursa Efek Frankfurt terhitung sejak 20 September 2021 secara resmi memperluas komponen indeks DAX 30 menjadi 40 saham atau menjadi indeks DAX 40.
Delivery Hero SE, perusahaan penyedia layanan pemesanan dan pengiriman makanan secara daring mengalami kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya anjlok 7,45 persen.
Disusul oleh saham perusahaan pengembang properti dan real estat Jerman Vonovia SE yang terpuruk 4,57 persen, serta perusahaan yang mengembangkan, memproduksi dan memasarkan produk perawatan pribadi dan medis sekali pakaiBeiersdorf AG merosot 3,68 persen.
Di sisi lain, Bayerische Motoren Werke AG, biasa disebut BMW, sebuah perusahaan multinasional Jerman yang memproduksi mobil dan sepeda motor mewah terdongkrak 2,03 persen, merupakan pencetak keuntungan paling banyak (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Baca juga: Saham Jerman ditutup turun tajam, indeks DAX 40 tumbang 603,86 poin
Diikuti oleh saham perusahaan pengembang dan produsen mesin pesawat terbang komersial multinasional Jerman MTU Aero Engines AG yang bertambah 1,33 persen, serta perusahaan yang memproduksi dan memasarkan produk kesehatan dan pertanian Jerman Bayer AG menguat 1,12 persen.
Saham Jerman berbalik melemah
Selasa, 22 Maret 2022 9:20 WIB