15 tahun silam, Garibaldi Boy Thohir pernah berujar, tambang, migas, dan sumber daya alam terbarukan lainnya, cepat atau lambat, pasti akan habis.

Hal tersebut disampaikan Boy Thohir, Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk, dihadapan puluhan pelaku UMKM, saat memberikan motivasi pada gelaran puncak Adaro Spectrapreuner 2019, Senin (11/11/2019), di Tanjung Expo Center, Tabalong.

Adaro Spectrapreuner, merupakan even tahunan yang diinisiasi PT Adaro Indonesia, melalui CSR Department.

Digelar kali pertama pada 2017, dengan tujuan melahirkan para pelaku UMKM berdaya saing di Tabalong. Menghadapi berakhirnya era industri berbasis sumberdaya alam tak terbarukan, Boy Thohir lantas menyampaikan, harus segera diciptakan pengusaha muda yang mampu berkompetisi.

 "Saya pernah mengirimkan sejumlah anak muda, bekerjasama dengan AA Gym, melakukan pembinaan kewirausahaan. Namun, program yang dilaksanakan CSR ini, jauh lebih spektakuler, dan bisa menjadi program unggulan," katanya Jika dilahirkan 10 ribu UMKM, dengan kemampuan menciptakan 100 tenaga kerja, bisa dibayangkan berapa tenaga kerja yang mampu diserap.

Kepada peserta Adaro Spectrapreuner 2019, Boy Thohir berpesan, jangan pernah melihat sesuatu ketika berada di puncak. Ia lantas mencontohkan, bahwa dirinya juga meniti karir dari bawah.

"Saya pun demikian, pengusaha sukses harus berani 10 kali jatuh," ungkapnya. Dalam membangun bisnis, hal pertama yang perlu diperhatikan adalah membangun karakter.

Seperti ketika menyeleksi para leader di Adaro, karakter juga menjadi hal utama. Menjaga reputasi. Boy Thohir mengatakan, menjaga nama baik tentu tidak mudah, sekali cacat bakal susah dipercaya.

Menjadikan karakter unggul berintegritas dengan reputasi mumpuni, harus dibarengi keuletan dan pantang menyerah. Kondisi millenial, menurut Boy Thohir, umumnya ingin instan, tanpa melalui proses bertahap.

Jika cara berpikir seperti itu tidak diubah, bisa dipastikan tak bakal berhasil.

"Seperti mendaki gunung, tahap demi tahap melangkah, bakal tidak terasa sampai ke puncak," jelasnya.

Orang yang berproses secara bertahap, bakal lebih berdaya tahan. Layaknya Adaro yang dididik dengan keras, seperti Adaro yang bertahan selama 27 tahun, pernah mengalami penolakan produk, tidak laku di pasar, namun bisa melewati semua proses itu dengan baik.

Selain itu, Boy Thohir turut berpesan, agar usaha yang dibangun harus berakar kuat pada tempat yang membesarkan. Bisa jadi, hal ini dianggap kecil, tetapi bagi pengusaha, menjadi hal besar, karena jika Tabalong maju, produk bakal laku.

 Penguasaan teknologi turut menjadi sorotan. Teknologi berperan luar biasa.

 "Saya dipercaya jadi komisaris gojek. Kesempatan itu membuka wawasan saya, bahwa teknologi berperan luar biasa. Dengan teknologi, produk bisa terjual di seluruh Indonesia bahkan dunia," tukas Boy Thohir. Begitupun permodalan.

Kalo bisa dipercaya, produk unggul, percaya saja, uang akan datang dengan sendirinya. Perbankan bakal datang.

Yang terpenting, dari pengalamannya mengenal ratusan pengusaha hebat di seluruh dunia, Boy menuturkan, tidak ada pengusaha sukses yang tidak sayang ibunya. Ridho ibu, adalah kuncinya sukses.

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019