Oleh Yose Rizal

Banjarbaru,  (Antaranews Kalsel) - Sebanyak 27.360 pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum Intan Banjar, Kalimantan Selatan bakal kesulitan air bersih selama sepuluh hari 1-10 September 2013.

Kepala Bagian Umum PDAM Intan Banjar Dedy Rahmat Setiawan di Banjarbaru, Kamis mengatakan, kondisi tersebut terjadi karena dilakukannya pemeliharaan saluran irigasi Riam Kanan.

"Pemeliharaan saluran irigasi dilakukan untuk mengurangi suburnya tumbuhan air sehingga ketinggian air berkurang dan dampaknya volume air tidak bisa diambil untuk diolah menjadi air bersih," ujarnya.

Selama ini, sumber air baku yang diolah PDAM Intan Banjar menjadi air bersih berasal dari saluran irigasi Riam Kanan melalui pengolahan di Instalasi Pengolahan Air (IPA) II Pinus yang merupakan instalasi utama bagi perusahaan daerah tersebut.

Dijelaskan, IPA II Pinus yang berlokasi di Jalan Mentaos Timur Banjarbaru melayani zona utama pelanggan yang berada di Kota Banjarbaru dan Martapura, ibukota Kabupaten Banjar.

Zona utama di Banjarbaru meliputi Banjarbaru Utara, Banjarbaru Selatan, Guntung Payung, Guntung Manggis, Sungai Ulin, Sungai Besar, Cempaka dan kawasan Jalan Trikora.

Sedangkan di Martapura meliputi Martapura Kota, Dalam Pagar, Telok Selong, dan sebagian wilayah Kecamatan Landasan Ulin Banjarbaru.

"Pelanggan yang berada di zona utama dan air bersihnya dipasok IPA II Pinus otomatis terkena dampak karena ketersediaan air baku untuk diolah menjadi air bersih tidak mencukupi," ungkapnya.

Dikatakan, ketinggian air di dalam saluran irigasi agar bisa diolah IPA II Pinus minimal 80 centimeter sehingga jika ketinggian air dibawah batas itu maka produksi dan distribusi air bersih kepada pelanggan terganggu.

"Selama masa pemeliharaan itu, ketinggian air di saluran irigasi turun hingga tersisa 50 centimeter sehingga produksi dan distribusi air bersih kepada pelanggan di zona utama terganggu," ujarnya.

Kepala Seksi Pemeliharaan Bidang Sumber Daya Air Dinas Bina Marga Kabupaten Banjar Husaini mengatakan ketinggian air saat pemeliharaan irigasi hanya bisa dipertahankan mencapai 50 centimeter dari dasar saluran.

"Ketinggian air diperkirakan hanya tersisa 50 centimeter karena akan memudahkan pembersihan tumbuhan air yang dilakukan pekerja dengan cara manual," katanya.

Pewarta:

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013