Kesuksesan Heni Sri Sukarni menjadi pengusaha budi daya Jamur Tiram berawal dari nonton di salah satu acara televisi nasional bertemakan tanaman tanpa kenal musim.
    
Dari paparan acara televisi nasional itu, ternyata membuat ibu tiga anak ini termotivasi mencoba untuk mengembangkan budi daya jamur tiram di desa tempatnya tinggalnya.
    
Pada tahun 2007, wanita kelahiran Palangkaraya, 11 Juli 1969, memulai membudidayakan jamur tiram bersama warga Desa Danda Jaya, Kecamatan Rantau Badauh, Kabupaten Barito Kuala.
    
Tidak sampai disitu saja, untuk menambah pengetahuan budi daya jamur tiram Heni Sri Sukarni juga mendapatkan bimbingan dan pelatihan dari Balai Latihan Kerja Kalsel pada tahun 2010.
    
Dari perjalanan budidaya Jamur Tiram yang digelutinya hingga tahun 2019, ternyata mampu membuahkan hasil, dimana dalam satu harinya mampu memproduksi Jamur Tiram 15 kilogram di musim kemarau dan 30 kilogram perhari di musim penghujan.
    
Dari budidaya tersebut, dia juga berbagi pengalaman kepada warga di Desa Danda Jaya, bahkan ke berbagai kabupaten di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
   
Dari berbagi pengalaman itu,  warga Kalimantan Selatan dan Kelimantan Tengah  yang ikut pelatihan dengannya secara gratis sudah melakukan budidaya Jamur Tiram.
    
Selain bud idaya Jamur Tiram, Heni Sri Sukarni juga telah mengembangkan Jamur Tiram dengan produk lainnya berupa, sate jamur, kripik jamur, naget jamur dan slai jamur.
    
“Harga satu kilogram Jamur Tiram kami jual Rp250. Untuk pembeli biasanya mereka datang langsung ke rumah  karena sudah dipasarkan secara online,”ujarnya.
    
Dari hasil budi daya tersebut, ungkap dia, mampu menyekolahkan kedua anaknya hingga perguruan tinggi.
    
“Dari hasil budidaya Jamur Tiram kami bersyukur bisa menyekolahkan dua anak di perguruan tinggi hingga selesai,”ujarnya.
     
Bahkan, terang dia, dari hasil penjualan Jamur Tiram tersebut, mampu meningkatkan kesejahteraan bagi keluarga mereka.   
     
Lebih lanjut dia mengemukakan, dalam budidaya Jamur Tiram tentunya ada saja kendala yang dihadapi, salah satunya adalah
ketika musim kemarau hama pengganggu datang, namun hal itu dapat diatasi dengan kesabaran.
    
“Jamur Tiram potensinya sangat bagus, sehingga Desa Danda Jaya menjadikan Jamur Tiram menjadi unggul desa,”tandasnya.

    

 

Pewarta: Arianto

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019