Desa Patikalain, Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) menjadi kickoff atau permulaan penanaman serentak Daerah Aliran Sungai (DAS) se-Kalimantan Selatan (Kalsel).

Program Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel melalui UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Hulu Sungai itu ditandai dengan penanaman tiga spesies tanaman yaitu sengon, jengkol, petai dan durian oleh jajaran pejabat Pemkab HST dan masyarakat setempat, Jum'at (25/10).

Panitia Pelaksana melalui Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (LHP) Kabupaten HST, Rahmatullah menyampaikan, kegiatan itu sejalan dengan program Revolusi Hijau menanam untuk anak cucu kita yang merupakan program Gubernur Kalsel, H Sahbirin noor yang dituangkan dalam Perda nomor 7 Tahun 2018.

"Tahun 2019 ini, KPH Hulu Sungai menargetkan penanaman seluas 5.200 Ha yang dilaksanakan semua unsur masyarakat," katanya.

Baca juga: Dukung Revolusi hijau Chairansyah Galakkan gerakan menanam pohon
Baca juga: Gubernur: Gerakan revolusi hijau program abadi Kalsel
Penanaman pohon di Desa Patikalain, HST (Antaranews Kalsel/M Taupik Rahman)

Menurutnya, melalui satuan kerja BPDASHL Barito, juga dialokasikan target pembuatan tanaman RHL dalam rangka pemulihan DAS seluas 2.075 Ha yang dilaksanakan di tiga Kabupaten yaitu Tapin, HSS dan HST.

"Kegiatan RHL ini sifatnya multiyears dengan ketentuan PO harus selesai Tahun 2019 dan dilanjutkan dengan kegiatan pemeliharaan selama dua tahun," ujarnya.

Rahmatullah mengungkapkan, untuk Kabupaten HST sendiri, gerakan nasional pemulihan DAS dilaksanakan di Desa Patikalain dengan penanaman seluas 2 Ha.

Baca juga: Tim Visitasi Sekolah Sehat berikan penilaian sejumlah sekolah di Barabai
Baca juga: Berbagai lomba seni dan sastra meriahkan Bulan Bahasa di HST
Pembukaan penanaman pohon serentak Daerah Aliran Sungai (DAS) di Desa Patikalain, HST (Antaranews Kalsel/M Taupik Rahman)


Sambutan Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor yang dibacakan oleh Asisten Bupati HST Bidang Pemerintahan, Ainur Rafiq menyampaikan, program Revolusi Hijau merupakan respon untuk mengurangi luasan lahan kritis, pemulihan daerah aliran sungai serta pemberdayaan masyarakat sekitar hutan.

"Sebagai sebuah gerakan, program Revolusi Hijau memang dirancang sebagai program berkelanjutan, ini sejalan dengan gerakan nasional pemulihan daerah aliran sungai yang merupakan salah satu program strategis di tingkat nasional," katanya.

Dia berharap agar semua pihak untuk terus menanamkan kesadaran bahwa setiap batang pohon yang kita tanam adalah wujud kepedulian kita terhadap lingkungan serta kelangsungan hidup yang lebih baik bagi anak cucu kita di masa yang akan datang.

Baca juga: 245 Sertifikat Tanah dibagikan secara gratis kepada warga Mantaas
Baca juga: Berikut sembilan bakal calon kepala daerah yang mendaftar ke PKS HST

Pembina CV Global Mitra Karya, Tri Bunadi selaku pendukung kegiatan tersebut juga menyampaikan, pihaknya sangat peduli terhadap lingkungan dan pelestarian hutan khususnya alam di HST terutama gerakan save meratus.

"Oleh sebab itu kami mendukung kegiatan penanaman pohon hari ini, bukan sekedar omong doang," tegasnya.
 
Pembina CV Global Mitra Karya, Tri Bunadi saat ikut menanam pohon (Antaranews Kalsel/M Taupik Rahman)

Pewarta: M. Taupik Rahman

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019