Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap Sumatera Selatan (Sumsel) langsung beraksi cepat saat kebakaran lahan sangat dekat dengan pemukiman warga di Wilayah Ibul Besar Kabupaten Ogan ilir.
Api diketahui muncul pertama kali pada Kamis pukul 13.30 WIB, tak lama setelah menerima informasi kebakaran, Tim Emergency Response ACT pun langsung bergegas membantu warga memadamkan api dengan peralatan seadanya.
"Reaksi cepat ini bagian dari implementasi lanjutan ACT untuk meredam dampak kabut asap, sebelumnya wilayah ini juga sempat terbakar," kata Koordinator Tim Program ACT Sumsel, Ardi Ardiansyah saat di lokasi.
Menurut dia, api yang cukup besar dan mendekati pemukiman hampir melahap rumah warga karena angin cukup kencang, bahkan api baru dapat ditaklukan warga dan relawan MRI pada pukul 18.00 WIB.
Upaya pemadaman turut dibarengi implementasi bantuan layanan kesehatan dengan menggandeng Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI), para petugas memeriksa kondisi kesehatan warga untuk mendeteksi gejala dampak kabut asap beberapa waktu terakhir.
Salah seorang warga setempat, Yuni, mengaku sudah merasa sesak napas akibat gempuran asap setiap hari pada pagi, siang bahkan sampai malam.
"Saya kasihan anak-anak di sini, khawatir nanti tiba-tiba sakit dan harus dirawat, untung hari ini ACT buka layanan kesehatan, jadi bisa tahu kondisi anak-anak," kata Yuni.
Selain itu ACT Sumsel juga membagikan 269 paket makanan siap santap dari Humanity Foodtruck untuk meringankan beban warga yang sempat terkendala menjalankan aktifitasnya akibat kebakaran lahan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Api diketahui muncul pertama kali pada Kamis pukul 13.30 WIB, tak lama setelah menerima informasi kebakaran, Tim Emergency Response ACT pun langsung bergegas membantu warga memadamkan api dengan peralatan seadanya.
"Reaksi cepat ini bagian dari implementasi lanjutan ACT untuk meredam dampak kabut asap, sebelumnya wilayah ini juga sempat terbakar," kata Koordinator Tim Program ACT Sumsel, Ardi Ardiansyah saat di lokasi.
Menurut dia, api yang cukup besar dan mendekati pemukiman hampir melahap rumah warga karena angin cukup kencang, bahkan api baru dapat ditaklukan warga dan relawan MRI pada pukul 18.00 WIB.
Upaya pemadaman turut dibarengi implementasi bantuan layanan kesehatan dengan menggandeng Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI), para petugas memeriksa kondisi kesehatan warga untuk mendeteksi gejala dampak kabut asap beberapa waktu terakhir.
Salah seorang warga setempat, Yuni, mengaku sudah merasa sesak napas akibat gempuran asap setiap hari pada pagi, siang bahkan sampai malam.
"Saya kasihan anak-anak di sini, khawatir nanti tiba-tiba sakit dan harus dirawat, untung hari ini ACT buka layanan kesehatan, jadi bisa tahu kondisi anak-anak," kata Yuni.
Selain itu ACT Sumsel juga membagikan 269 paket makanan siap santap dari Humanity Foodtruck untuk meringankan beban warga yang sempat terkendala menjalankan aktifitasnya akibat kebakaran lahan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019