Khatib Dr Gusti Makmur Lc MPdI mengajak kaum Muslim, terutama jamaah shalat Jum'at agar memaknai bulan Safar dengan pemikiran dan sikap positif.

"Karena pada dasarnya semua bulan ataupun hari (termasuk Safar) adalah sama," ujar akademisi dari salah satu perguruan tinggi itu dalam khotbahnya menjelang shalat Jum'at di Masjid Iqra - Jalan Brigjen H Hasan Basri Banjarmasin.

Menurut dia, pandangan negatif terhadap Safar bermula pada zaman jahiliah atau sebelum kerasulan Muhammad Saw, dan hal tersebut berlangsung hingga sekarang dari sebagian kaum muslim.

Baca juga: Ribuan Orang Ikuti Ritual 'Mandi Safar"

Ia mencontohkan beberapa pemikiran negatif pada zaman jahiliah yang kemudian merasuk sikap dan kepribadian atau perilaku sebagian orang termasuk di antara kaum Muslim.

Misalnya ketika seseorang keluar rumah ada burung terbang sebelah kiri sebuah firasat/pertanda jelek dalam kepergian yang bersangkutan, dan sebaliknya jika burung terbang menyertai/melintas di sisi kanan.

Baca juga: Kotim Gelar Simah Laut Dan Mandi Safar

"Banyak pertanda lain yang dihubung-hubungkan dengan hal-hal negatif dan merasuk budaya dan kehidupan seseorang," lanjutnya.

"Padahal Rasulullah Saw sendiri banyak melakukan kegiatan di bulan Safar, yang berarti tidak memilih atau membeda-bedakan bulan dan hari," demikian Gt Makmur.

Pewarta: Sukarli/Syamsuddin Hasan

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019