Direktur Utama Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Abdulbar M Mansoer menyatakan optimistis Mandalika International Street Circuit di Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB) akan rampung tahun 2020 serta siap untuk uji coba sebelum pelaksanaan MotoGP Mandalika 2021.
"Pelaksanaan pekerjaan tanah sudah mencapai 30 persen, sedangkan untuk pengaspalan lintasan dijadwalkan Desember 2019," kata Dirut ITDC Abdulbar M Mansoer di Jakarta, Jumat.
ITDC atau PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) merupakan BUMN yang ditugaskan pemerintah mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus The Nusa Dua (Bali) dan The Mandalika (NTB).
ITDC juga tengah mempersiapkan pembangunan selter (tempat berlindung) sebanyak 12 unit, jalur evakuasi, dan mempersiapkan standar operasi prosedur (SOP) tanggap bencana, guna meningkatkan rasa aman bagi pengunjung, terutama dalamgelaran internasional MotoGP.
Abdulbar menilai kalau sirkuit itu rampung bakal memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat NTB dan Indonesia, antara lain penciptaan lapangan kerja langsung bagi sekitar 7.500 orang, memberikan tambahan investasi lokal sebesar 150 juta dolar AS, menambah jumlah kunjungan wisatawan asing ke Indonesia hingga mencapai 300 ribu orang/tahun, serta diperkirakan akan mendorong peningkatan belanja wisatawan sampai 40 juta dolar AS per tahun.
Sejak peresmian operasional The Mandalika oleh Presiden Joko Widodo pada 20 Oktober 2017, ITDC telah mengantongi komitmen real estate investment senilai 1,3 miliar dolar AS guna pembangunan sejumlah hotel dan klaster sport & entertainment, termasuk di dalamnya Mandalika International Street Circuit bekerja sama dengan perusahaan Prancis, Vinci Construction Grands Projets (VCGP).
"Kemudian kalau melihat magnitude (gaungnya) MotoGP sangat besar karena ditonton hampir 430 juta pemirsa di seluruh dunia," kata Abdulbar.
Abdulbar berharap MotogGP Mandalika 2021 mampu menciptakan branding dan positioning yang kuat bagi Indonesia sebagai negara tujuan sportainment unggulan di kawasan Asia.
"Hal ini penting untuk meningkatkan nilai tambah pariwisata di Indonesia, sehingga mampu meningkatkan kontribusi sektor pariwisata terhadap ekonomian nasional,” kata Abdulbar.
Dari sisi akomodasi, kata dia, ke depan di The Mandalika akan dibangun 10 hotel. Sebanyak 2.485 kamar di antaranya ditargetkan dapat diselesaikan pada akhir 2021.
Hotel-hotel yang sedang dibangun sekarang ini adalah Hotel Pullman yang mencapai progres 37 persen, Hotel Paramount yang sudah memulai tahap pancang, serta Hotel Golden Tulip dan Beach Club, yang merupakan hotel bintang empat grup Sheraton, yang sudah mulai membangun beach club terlebih dahulu.
ITDC percaya keberadaan The Mandalika akan menjadi katalisator pembangunan ekonomi dan mampu membawa efek berkesinambungan bagi masyarakat NTB, khususnya masyarakat sekitar kawasan.
"Sejak ITDC melakukan pembangunan infrastruktur secara intensif di zona inti kawasan, sedikitnya ada 10 unit usaha baru berbentuk homestay, resto, kafe, dan toko retail memulai usaha di zona Barat kawasan," ujar dia.
“Kami juga optimistis The Mandalika bakal mampu menyerap hampir 5000 tenaga kerja lokal secara bertahap dalam lima tahun ke depan,” kata Abdulbar.
Perkembangan lain adalah hingga saat ini ITDC telah menyediakan fasilitas publik di kawasan The Mandalika yaitu Kuta Beach Park, Bazaar Mandalika dengan kapasitas 303 lot untuk menampung pelaku usaha dari sektor UMKM dan pedagang asongan sekitar kawasan, serta sentral parkir berkapasitas 500 mobil.
ITDC sebelumnya juga telah membuka Masjid Nurul Bilad sejak 2017 di The Mandalika di atas lahan seluas 5 hektar berkapasitas 5.500 jamaah.
Guna meningkatkan daya tarik investasi ke kawasan The Mandalika, ITDC telah menyiapkan sejumlah infrastruktur dasar, antara lain jalan raya kawasan sepanjang 11 kilometer, jalur pipa distribusi air bersih dan jaringan listrik PLN.
ITDC juga telah menyelesaikan pembangunan instalasi pengolah air bersih berteknologi Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) tahap I dan telah beroperasi sejak November 2016.
Percepatan pengembangan The Mandalika diperkirakan akan semakin meningkat setelah adanya dukungan pendanaan dari Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB). Kesepakatan pendanaan Loan Agreement dalam payung program Mandalika Urban & Tourism Infrastructure Project (MUTIP) senilai 248,4 juta dolar AS atau setara Rp3,6 triliun tersebut telah ditandatangani secara resmi pada 31 Desember 2018 lalu dan sekarang ini telah memasuki tahap I drawdown (penarikan).
Sementara, percepatan pengembangan The Mandalika, khususnya dalam menyambut gelaran MotoGP mulai 2021, mendapat dukungan penuh dari pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi NTB, dan Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah.
Pemerintah Pusat telah berkomitmen meningkatkan aksesibilitas ke kawasan melalui pembangunan infrastruktur, berupa penyiapan akses jalan langsung sepanjang 17 KM dari Lombok International Airport (LIA) ke The Mandalika, perpanjangan lintasan pesawat (runway) di Lombok International Airport (LIA), pengembangan pelabuhan Gili Mas menjadi cruise terminal.
Sebagai wujud sinergi BUMN, kata Abdulbar, ITDC mendapat dukungan dari sejumlah BUMN yaitu PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk untuk penyediaan digital connectivity, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT Angkasa Pura I (Persero), PT Pelabuhan Indonesia III (Persero), PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero), PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), dan Perum DAMRI.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
"Pelaksanaan pekerjaan tanah sudah mencapai 30 persen, sedangkan untuk pengaspalan lintasan dijadwalkan Desember 2019," kata Dirut ITDC Abdulbar M Mansoer di Jakarta, Jumat.
ITDC atau PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) merupakan BUMN yang ditugaskan pemerintah mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus The Nusa Dua (Bali) dan The Mandalika (NTB).
ITDC juga tengah mempersiapkan pembangunan selter (tempat berlindung) sebanyak 12 unit, jalur evakuasi, dan mempersiapkan standar operasi prosedur (SOP) tanggap bencana, guna meningkatkan rasa aman bagi pengunjung, terutama dalamgelaran internasional MotoGP.
Abdulbar menilai kalau sirkuit itu rampung bakal memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat NTB dan Indonesia, antara lain penciptaan lapangan kerja langsung bagi sekitar 7.500 orang, memberikan tambahan investasi lokal sebesar 150 juta dolar AS, menambah jumlah kunjungan wisatawan asing ke Indonesia hingga mencapai 300 ribu orang/tahun, serta diperkirakan akan mendorong peningkatan belanja wisatawan sampai 40 juta dolar AS per tahun.
Sejak peresmian operasional The Mandalika oleh Presiden Joko Widodo pada 20 Oktober 2017, ITDC telah mengantongi komitmen real estate investment senilai 1,3 miliar dolar AS guna pembangunan sejumlah hotel dan klaster sport & entertainment, termasuk di dalamnya Mandalika International Street Circuit bekerja sama dengan perusahaan Prancis, Vinci Construction Grands Projets (VCGP).
"Kemudian kalau melihat magnitude (gaungnya) MotoGP sangat besar karena ditonton hampir 430 juta pemirsa di seluruh dunia," kata Abdulbar.
Abdulbar berharap MotogGP Mandalika 2021 mampu menciptakan branding dan positioning yang kuat bagi Indonesia sebagai negara tujuan sportainment unggulan di kawasan Asia.
"Hal ini penting untuk meningkatkan nilai tambah pariwisata di Indonesia, sehingga mampu meningkatkan kontribusi sektor pariwisata terhadap ekonomian nasional,” kata Abdulbar.
Dari sisi akomodasi, kata dia, ke depan di The Mandalika akan dibangun 10 hotel. Sebanyak 2.485 kamar di antaranya ditargetkan dapat diselesaikan pada akhir 2021.
Hotel-hotel yang sedang dibangun sekarang ini adalah Hotel Pullman yang mencapai progres 37 persen, Hotel Paramount yang sudah memulai tahap pancang, serta Hotel Golden Tulip dan Beach Club, yang merupakan hotel bintang empat grup Sheraton, yang sudah mulai membangun beach club terlebih dahulu.
ITDC percaya keberadaan The Mandalika akan menjadi katalisator pembangunan ekonomi dan mampu membawa efek berkesinambungan bagi masyarakat NTB, khususnya masyarakat sekitar kawasan.
"Sejak ITDC melakukan pembangunan infrastruktur secara intensif di zona inti kawasan, sedikitnya ada 10 unit usaha baru berbentuk homestay, resto, kafe, dan toko retail memulai usaha di zona Barat kawasan," ujar dia.
“Kami juga optimistis The Mandalika bakal mampu menyerap hampir 5000 tenaga kerja lokal secara bertahap dalam lima tahun ke depan,” kata Abdulbar.
Perkembangan lain adalah hingga saat ini ITDC telah menyediakan fasilitas publik di kawasan The Mandalika yaitu Kuta Beach Park, Bazaar Mandalika dengan kapasitas 303 lot untuk menampung pelaku usaha dari sektor UMKM dan pedagang asongan sekitar kawasan, serta sentral parkir berkapasitas 500 mobil.
ITDC sebelumnya juga telah membuka Masjid Nurul Bilad sejak 2017 di The Mandalika di atas lahan seluas 5 hektar berkapasitas 5.500 jamaah.
Guna meningkatkan daya tarik investasi ke kawasan The Mandalika, ITDC telah menyiapkan sejumlah infrastruktur dasar, antara lain jalan raya kawasan sepanjang 11 kilometer, jalur pipa distribusi air bersih dan jaringan listrik PLN.
ITDC juga telah menyelesaikan pembangunan instalasi pengolah air bersih berteknologi Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) tahap I dan telah beroperasi sejak November 2016.
Percepatan pengembangan The Mandalika diperkirakan akan semakin meningkat setelah adanya dukungan pendanaan dari Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB). Kesepakatan pendanaan Loan Agreement dalam payung program Mandalika Urban & Tourism Infrastructure Project (MUTIP) senilai 248,4 juta dolar AS atau setara Rp3,6 triliun tersebut telah ditandatangani secara resmi pada 31 Desember 2018 lalu dan sekarang ini telah memasuki tahap I drawdown (penarikan).
Sementara, percepatan pengembangan The Mandalika, khususnya dalam menyambut gelaran MotoGP mulai 2021, mendapat dukungan penuh dari pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi NTB, dan Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah.
Pemerintah Pusat telah berkomitmen meningkatkan aksesibilitas ke kawasan melalui pembangunan infrastruktur, berupa penyiapan akses jalan langsung sepanjang 17 KM dari Lombok International Airport (LIA) ke The Mandalika, perpanjangan lintasan pesawat (runway) di Lombok International Airport (LIA), pengembangan pelabuhan Gili Mas menjadi cruise terminal.
Sebagai wujud sinergi BUMN, kata Abdulbar, ITDC mendapat dukungan dari sejumlah BUMN yaitu PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk untuk penyediaan digital connectivity, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT Angkasa Pura I (Persero), PT Pelabuhan Indonesia III (Persero), PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero), PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), dan Perum DAMRI.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019