Tenaga Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin meminta publik tidak perlu khawatir bila sejumlah partai oposisi masuk dalam koalisi pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Ia meyakinkan bahwa pemerintahan periode kedua Jokowi adalah pemerintahan yang amanah dan memprioritaskan kesejahteraan rakyat.
"Jadi jangan khawatir, karena kalau semua ada di pemerintahan, (takut) nanti tidak ada oposisi yang mengkritik. Kan masih ada media. DPR dan pemerintah itu terlatih. Orientasi yang dibangun pemerintah itu orientasi yang memberikan kesejahteraan kepada rakyat," kata Ali di sela-sela acara FGD Divisi Humas Polri bertajuk "Milenial Dalam Pusaran Hoax dan Masa Depan Bangsa", di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Pengamat: Gerindra simbol oposisi
Menurut dia, andaikan partai oposisi masuk ke pemerintahan, hal itu juga tidak akan mengganggu soliditas koalisi lama.
Rumor akan bergabungnya sejumlah partai oposisi terus mengemuka usai pertemuan Ketum PAN Zulkifli Hasan dengan Presiden Jokowi. Sebelumnya juga digelar pertemuan Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Presiden Jokowi.
Ali mengatakan tidak mempermasalahkan bila Partai Gerindra dan Partai Amanat Nasional (PAN) merapat ke pemerintahan. Namun demikian, ada sejumlah rekam jejak PAN yang mesti diperbaiki bila nanti PAN masuk koalisi.
Baca juga: Warga Rusia bakal turun ke jalan tuntut pemerintah bebaskan demonstran
"Ya mudah-mudahan PAN baik. Jangan ulangi sejarah lama, ada di pemerintahan tapi terus menerus menggerogoti pemerintah," ucapnya.
Namun demikian, kepastian bergabung atau tidaknya dua partai itu menjadi hak prerogatif presiden.
Baca juga: Petinggi Gerindra menyebut akan tetap menjadi oposisi
Baca juga: Wapres JK : Dalam politik tidak ada kawan dan lawan abadi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Ia meyakinkan bahwa pemerintahan periode kedua Jokowi adalah pemerintahan yang amanah dan memprioritaskan kesejahteraan rakyat.
"Jadi jangan khawatir, karena kalau semua ada di pemerintahan, (takut) nanti tidak ada oposisi yang mengkritik. Kan masih ada media. DPR dan pemerintah itu terlatih. Orientasi yang dibangun pemerintah itu orientasi yang memberikan kesejahteraan kepada rakyat," kata Ali di sela-sela acara FGD Divisi Humas Polri bertajuk "Milenial Dalam Pusaran Hoax dan Masa Depan Bangsa", di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Pengamat: Gerindra simbol oposisi
Menurut dia, andaikan partai oposisi masuk ke pemerintahan, hal itu juga tidak akan mengganggu soliditas koalisi lama.
Rumor akan bergabungnya sejumlah partai oposisi terus mengemuka usai pertemuan Ketum PAN Zulkifli Hasan dengan Presiden Jokowi. Sebelumnya juga digelar pertemuan Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Presiden Jokowi.
Ali mengatakan tidak mempermasalahkan bila Partai Gerindra dan Partai Amanat Nasional (PAN) merapat ke pemerintahan. Namun demikian, ada sejumlah rekam jejak PAN yang mesti diperbaiki bila nanti PAN masuk koalisi.
Baca juga: Warga Rusia bakal turun ke jalan tuntut pemerintah bebaskan demonstran
"Ya mudah-mudahan PAN baik. Jangan ulangi sejarah lama, ada di pemerintahan tapi terus menerus menggerogoti pemerintah," ucapnya.
Namun demikian, kepastian bergabung atau tidaknya dua partai itu menjadi hak prerogatif presiden.
Baca juga: Petinggi Gerindra menyebut akan tetap menjadi oposisi
Baca juga: Wapres JK : Dalam politik tidak ada kawan dan lawan abadi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019