Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Cabang Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, menyelamatkan ratusan pelajar di "Bumi Bersujud" dari penyalahgunaan obat-obatan dengan melakukan edukasi dan pemahaman terkait bahaya mengkonsumsi obat tanpa mengunakan resep dokter.
Ketua Jurusan Farmasi pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Darul Azhar, Mahdi, di Batulicin, Selasa mengatakan, memberikan pemahaman dan edukasi terhadap masyarakat maupun pelajar awam mengenai tatacara mengkonsumsi obat yang benar sama halnya menyelamatkan mereka dari penyalah gunaan obat-obatan terlarang.
"Kita sangat prihatin terhadap remaja maupun masyarakat yang kerap menyalahgunakan obat batuk dijadikan sebagai bahan untuk mabuk-mabukan, sehingga IAI terus melakukan penekanan jumlah penyalahgunaan obat terhadap masyarakat dan pelajar dengan memberikan edukasi secara berkala," katanya.
Di menjelaskan, dalam melakukan penekanan jumlah penyalahgunaan obat, IAI Tanah Bumbu juga membentuk kader Apoteker Cilik, dimana mereka dibekali ilmu agar cerdas dalam menggunakan obat sejak dini.
Sebanyak 50 siswa yang aktif mengikuti kegitann tersebut, dan mereka akan terus dibina agar betul-betul menjadi Apoteker cilik yang bisa menularkan ilmu yang mereka dapat kepada rekan-rekan sejawatnya terlebih kepada masyarakat luas.
Lanjut mahdi, IAI Tanah Bumbu juga memperingati hari Apoteker Sedunia "world pharmacist Day" dengan melaksanakan kampanye "Dagusibu" yakni Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang Obat yang tidak tepakai.
Kampenye tersebut bekerjasama dengan Stikes Darul Azhar untuk melaksanakan pengabdian masyarakat dengan menggelar pemeriksaan kesehatan gratis dan layanan pemberian informasi obat di Taman education park Batulicin.
"Banyak masyarakat yang mengikuti kegiatan tersebut sangat antusias dan lebih mengenal profesi Apoteker khususnya di kabupaten Tanah Bumbu," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Ketua Jurusan Farmasi pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Darul Azhar, Mahdi, di Batulicin, Selasa mengatakan, memberikan pemahaman dan edukasi terhadap masyarakat maupun pelajar awam mengenai tatacara mengkonsumsi obat yang benar sama halnya menyelamatkan mereka dari penyalah gunaan obat-obatan terlarang.
"Kita sangat prihatin terhadap remaja maupun masyarakat yang kerap menyalahgunakan obat batuk dijadikan sebagai bahan untuk mabuk-mabukan, sehingga IAI terus melakukan penekanan jumlah penyalahgunaan obat terhadap masyarakat dan pelajar dengan memberikan edukasi secara berkala," katanya.
Di menjelaskan, dalam melakukan penekanan jumlah penyalahgunaan obat, IAI Tanah Bumbu juga membentuk kader Apoteker Cilik, dimana mereka dibekali ilmu agar cerdas dalam menggunakan obat sejak dini.
Sebanyak 50 siswa yang aktif mengikuti kegitann tersebut, dan mereka akan terus dibina agar betul-betul menjadi Apoteker cilik yang bisa menularkan ilmu yang mereka dapat kepada rekan-rekan sejawatnya terlebih kepada masyarakat luas.
Lanjut mahdi, IAI Tanah Bumbu juga memperingati hari Apoteker Sedunia "world pharmacist Day" dengan melaksanakan kampanye "Dagusibu" yakni Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang Obat yang tidak tepakai.
Kampenye tersebut bekerjasama dengan Stikes Darul Azhar untuk melaksanakan pengabdian masyarakat dengan menggelar pemeriksaan kesehatan gratis dan layanan pemberian informasi obat di Taman education park Batulicin.
"Banyak masyarakat yang mengikuti kegiatan tersebut sangat antusias dan lebih mengenal profesi Apoteker khususnya di kabupaten Tanah Bumbu," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019