Perum Bulog Divre Kalimantan Selatan sampai saat ini baru menyerap beras yang dihasilkan petani lokal sebanyak 9.500 ton atau 34 persen dari target pada 2019 sebesar 28.000 ton.

"Hingga saat ini realisasi serapan mencapai 9.500 ton atau sekitar 34 persen dari target 28.000 ton," kata Kepala Perum Bulog  Kalimantan Selatan Arif Mando kepada Antara di Banjarmasin, Kalsel, Selasa.
Baca juga: Oktober program rastra di Kalsel dihapus

Dikatakan, hingga akhir tahun diproyeksikan serapan hanya mencapai kisaran 50 persen atau sekitar 14.000 ton.



Arif mengatakan ada beberapa kendala yang membuat belum bisa mencapai target serapan 28 ribu ton.
Baca juga: Bulog Kalsel targetkan serap 28.200 ton gabah

Di antaranya, kondisi kemarau yang relatif panjang, membuat petani tidak bisa panen dua kali setahun.

Hal itu ditambah dengan jenis padi yang ditanam, masih menggunakan benih lokal yang memerlukan waktu sekitar delapan bulan atau lebih lama dibandingkan dengan menggunakan benih unggul dengan umur relatif pendek.

Faktor lain adalah harga beras di pasaran berada di atas harga yang sudah ditetapkan pemerintah atau harga pokok penjualan (HPP) yakni sebesar Rp8.030 per kilogram.
Baca juga: 2019 Bulog Kalsel bangun 1.000 RPK

"Oleh karena itu, saya masih optimistis apabila kondisi alam mendukung target penyerapan yang akan datang akan dapat terpenuhi," papar Arif.
Baca juga: Bulog Kalsel siapkan daging beku 20 ton
 

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019