Sebanyak 20 pengrajin Kabupaten Barito Kuala mengikuti Pelatihan Teknologi Proses, Desain dan Diversifikasi Produk Anyaman bagi Perajin IKM Anyaman se-Kalsel digelar Dewan Kerajinan Nasional Daerah Kalimantan Selatan (Dekranasda Kalsel), di Aula Bahalap Kantor Bupati Barito Kuala (Batola), Selasa (08/10).
Kegiatan menghadirkan instruktur berasal dari tenaga ahli bergerak dalam bidang kerajinan Provinsi DI Yogyakarta Teguh Henriyanto tersebut bertujuan untuk memberikan mengenai cara pemanfaatan sumber daya atau bahan baku secara optimal.
Selain itu, peserta juga diberikan pengetahuan mengenai cara memproduksi anyaman yang baik untuk menghasilkan kerajinan yang lebih berkualitas serta mempu mengembangkan produk dan meningkatkan nilai jual.
Tak hanya itu, peserta juga diberikan pemahaman untuk menghitung harga pokok produksi yang dihasilkan, meningkatkan partisipasi IKM dalam penyediaan kerajinan, meningkatkan motivasi, partisipasi dan aktivitas masyarakat, serta mengembangkan kawasan kerajinan berbasis sumber daya lokal.
Ketua Dekranasda Provinsi Kalsel Hj Raudatul Jannah Sahbirin dalam sambutan tertulis disampaikan Ketua Dekranasda Kabupaten Batola Hj Saraswati Dwi Putranti Rahmadian Noor saat membuka kegiatan mengatakan, potensi industri kerajinan anyaman di Kalsel cukup besar dan konsentrasi populasinya tersebar merata hampir di seluruh kabupaten dan kota.
“Usaha ini tumbuh dan berkembang cukup cepat dan responsif terhadap tuntutan pasar,”sebutnya.
Akan tetapi pertumbuhan dan perkembangan usaha industri kerajinan anyaman tersebut, sebut dia, belum diimbangi dengan kualitas dan desain serta pewarnaan yang benar-benar sesuai dengan keinginan pasar pada umumnya, di samping belum adanya upaya untuk menginisiasi diversifikasi produk dan desain yang lebih unik dan futuristic serta menggunakan warna sebagaimana yang diisyaratkan oleh konsumen.
Pada bagian lain sambutan Ketua Dekranasda Kalsel disampaikan Ketua TP-PKK Batola juga menyinggung perlunya upaya membangun kluster industri dalam mendorong peningkatan kualitas kerajinan anyaman di Kalsel.
Sehingga, terang dia, mata rantai proses produksi dapat diperluas dan struktur industri kerajinannya dapat diperkuat melalui kerja keras dan keseriusan para pelaku usaha dapat berusaha secara terstruktur, terkait dan dalam koridor saling mendukung dan saling menguntungkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Kegiatan menghadirkan instruktur berasal dari tenaga ahli bergerak dalam bidang kerajinan Provinsi DI Yogyakarta Teguh Henriyanto tersebut bertujuan untuk memberikan mengenai cara pemanfaatan sumber daya atau bahan baku secara optimal.
Selain itu, peserta juga diberikan pengetahuan mengenai cara memproduksi anyaman yang baik untuk menghasilkan kerajinan yang lebih berkualitas serta mempu mengembangkan produk dan meningkatkan nilai jual.
Tak hanya itu, peserta juga diberikan pemahaman untuk menghitung harga pokok produksi yang dihasilkan, meningkatkan partisipasi IKM dalam penyediaan kerajinan, meningkatkan motivasi, partisipasi dan aktivitas masyarakat, serta mengembangkan kawasan kerajinan berbasis sumber daya lokal.
Ketua Dekranasda Provinsi Kalsel Hj Raudatul Jannah Sahbirin dalam sambutan tertulis disampaikan Ketua Dekranasda Kabupaten Batola Hj Saraswati Dwi Putranti Rahmadian Noor saat membuka kegiatan mengatakan, potensi industri kerajinan anyaman di Kalsel cukup besar dan konsentrasi populasinya tersebar merata hampir di seluruh kabupaten dan kota.
“Usaha ini tumbuh dan berkembang cukup cepat dan responsif terhadap tuntutan pasar,”sebutnya.
Akan tetapi pertumbuhan dan perkembangan usaha industri kerajinan anyaman tersebut, sebut dia, belum diimbangi dengan kualitas dan desain serta pewarnaan yang benar-benar sesuai dengan keinginan pasar pada umumnya, di samping belum adanya upaya untuk menginisiasi diversifikasi produk dan desain yang lebih unik dan futuristic serta menggunakan warna sebagaimana yang diisyaratkan oleh konsumen.
Pada bagian lain sambutan Ketua Dekranasda Kalsel disampaikan Ketua TP-PKK Batola juga menyinggung perlunya upaya membangun kluster industri dalam mendorong peningkatan kualitas kerajinan anyaman di Kalsel.
Sehingga, terang dia, mata rantai proses produksi dapat diperluas dan struktur industri kerajinannya dapat diperkuat melalui kerja keras dan keseriusan para pelaku usaha dapat berusaha secara terstruktur, terkait dan dalam koridor saling mendukung dan saling menguntungkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019