Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Banjarmasin hingga Senin masih menyelidiki kasus kecelakaan kerja di proyek Duta Mall Banjarmasin.
"Korbannya meninggal dunia di tempat kejadian," kata Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin AKP Ade Papa Rihi di Banjarmasin.
Polisi sudah melakukan pemeriksaan terhadap beberapa saksi dalam kasus tersebut, di antaranya Manajer Operasional Duta Mall Banjarmasin Yenni dan pemborong proyek Siwat.
Berikutnya, masih ada saksi saksi lain yang nantinya akan dipanggil untuk dilakukan pemeriksaan guna mengetahui apakah ada unsur kelalaian dalam kasus tersebut atau tidak.
Korban dalam kecelakaan kerja di proyek itu bernama Sukadi (36) warga Demak, Jawa Tengah.
Perwira pertama Polri itu mengatakan bahwa saat ini penyelidikan yang dilakukan sementara mengarah ke Pasal 359 KUHP tentang kelalaian mengakibatan matinya orang dan Pasal 9 dan Pasal 14 tentang keselamatan kerja.
Kecelakaan kerja yang terjadi di Duta Mall Banjarmasin, Minggu (29/9) sekitar pukul 17.00 WITA. Korban jatuh dari ketinggian 30 hingga 35 meter.
"Saat itu korban naik bucket cor untuk pengerjaan di proyek tersebut. Namun, pada saat di ketinggian 35 meter kawat sling yang menarik ke atas itu putus. Korban pun terjatuh dan tewas," tuturnya.
Melihat kejadian itu para pekerja, termasuk mandor proyek, langsung mengevakuasi korban, kemudian membawanya ke Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin.
Setelah dinyatakan meninggal dunia oleh rumah sakit, pada hari Senin (30/9) jenazahnya diterbangkan ke kampung halaman untuk dimakamkan.
"Kasus ini kami selidiki terlebih dahulu. Apabila ada unsur pidananya, akan ada tersangka. Untuk sementara, kami menyelidiki kasus tersebut," tutur Ade.
Sementara itu, Manajer Operasional Duta Mall Yenni membenarkan adanya kecelakaan kerja di proyek Duta Mall akibat putusnya tali sling.
Atas kejadian itu, pihak Duta Mall langsung melapor ke Polresta Banjarmasin.
"Kami juga sudah memberikan keterangan kepada pihak Satreskrim Polresta Banjarmasik terkait degan kejadian tersebut," kata Yenni kepada ANTARA. ***2***
