Banjarmasin, (Antaranews.Kalsel)  – Menandai 75 tahun kehadirannya di Kalimantan Selatan, Keuskupan Banjarmasin menggelar Sinode atau pertemuan pemimpin gereja katolik se Kalimantan Selatan untuk menggali langkah-langkah strategis bagi pembangunan daerah.
Keuskupan Banjarmasin yang membawahi provinsi Kalimantan Selatan menggelar Sinode atau pertemuan pimpinan gereja katolik se Kalimantan Selatan di Swissbel Hotel Banjarmasin, Rabu (17/7). Pertemuan yang diikuti 110 wakil gereja katolik se Kalimantan Selatan.
“Sinode ini kita gelar sebagai bentuk syukur atas keberadaan gereja katolik selama 75 tahun di Kalsel, di samping menggali langkah-langkah peranan keuskupan Banjarmasin bagi masyarakat,†kata Uskup Petrus Boddeng Timang, pemimpin tertinggi gereja Katolik Keuskupan Banjarmasin.
“Dan mendapat masukan dari berbagai sumber termasuk Gubernur Kalsel H Rudy Ariffin dari sudut pandang pemerintahan sehingga dapat menggali langkah peran Keuskupan Banjarmasin di daerah,†lanjutnya.
“Hal ini merupakan keterbukaan luar biasa dari gereja Katolik untuk memahami lingkungannya dan orang banjar dengan agama Islamnya,â€kata Mujiburrahman, salah seorang narasumber tentang Islam dan Budaya Banjar. “Melalui komunikasi dan saling mengenal akan menciptakan upaya saling memahami dan toleransi yang sangat penting bagi pembangunan daerah,†lanjutnya.
Hasil diskusi Sinode Keuskupan ini akan di serahkan kepada Uskup  Petrus Boddeng Timang dan akan di sosialisasikan pada puncak rangkaian peringatan 75 tahun Keuskupan Banjarmasin pada 19-20 Juli 2013 mendatang untuk diimplementasikan ke masyarakat melalui berbagai sektor kehidupan dengan pembangunan daerah.
Selain menggelar pertemuan tersebut Keuskupan Banjarmasin juga membentuk tim khusus menggali sejarah kehadiran Keuskupan Banjarmasin selama 75 tahun di Kalimantan Selatan.
Disamping juga menggelar sunatan masal, menanam pohon, berbagi kasihg kepada masyarakat, pentas budaya banjar dan dayak dan olahraga.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013