Banjarmasin, (Antaranews.Kalsel)  -  Seorang warga Kurau, Kabupaten Tanah Laut, Sariyah berharap kepolisian setempat dapat mengungkap kasus hilangnya salah satu anggota keluarga mereka saat dalam perjalanan pulang menggunakan kapal laut dari Makassar, Sulawesi Selatan menuju Banjarmasin melalui Balikpapan pada akhir Juni 2013.

"Adik saya bernama Ahyani Bin Imberan (29) memberikan informasi dia akan pulang ke Kurau dari Pare-Pare menuju Makassar kemudian menggunakan KM Bukit Siguntang milik PT Pelni (Persero) pda 27 Juni 2013 bersama teman-temanya," kata Sariyah di Banjarmasin, Selasa.

Menurut dia, sejak keberangkatan dari Makassar menggunakan kapal laut menuju Balikpapan, Kalimantan Timur hingga akhirnya teman-teman adiknya datang ke rumah mengantarkan barang-barang milik dia pada1 Juli 2013 sama sekali tidak ada informasi dari Ahyani.

Teman-teman Ahyani yang mengantarkan barang dan juga merupakan teman perjalanan dari Pare-Pare tersebut adalah Bambang Irawan, Zaki dan Nono ketiganya warga Kurau serta dua orang lainnya juga dari Kurau dan Barabai, Hulu Sungai Tengah, Kalsel.

Sembari menyerahkan barang-barang milik Ahyani, teman-temannya mengatakan bahwa korban telah hilang karena menceburkan diri ke laut dalam perjalanan dari Makassar ke Balikpapan.

"Berdasarkan informasi dari teman-teman korban, awak KM Bukit Siguntang tidak mau memberikan surat keterangan atas kasus terceburnya adik saya ke laut," katanya.

Atas kejadian tersebut, pihak keluarga kemudian melaporkan kasus tersebut ke Polsek Kurau yang diterima petugas bernama Agus, namun hingga kini tidak ada tanggapan apakah kasus tersebut ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian walaupun pihak keluarga beberapa kali mendatangi Polsek Kurau dibantu sejumlah tokoh masyarakat dan aparat desa.

Menurut dia, setelah merasa tidak mendapat tanggapan yang berarti dari Polsek Kurau, keluarga akhirnya melayangkan surat tertanggal 4 Juli 2013 ke Kapolres Tanah Laut dengan beberapa tembusan antara lain Kapolri, Kapolda Kalsel dan PT Pelni.

Pihak keluarga Ahyani juga mengaku pernah menghubungi pihak PT Pelni di Banjarmasin namun disarankan untuk mengontak PT Pelni Balikpapan yang diterima oleh petugas yang menangani kejadian dikapal yakni Mahyuni yang menyatakan bahwa pada 28 dan 29 Juli 2013 tidak ada laporan teelah terjadi kasus penumpang yang tercebur ataupun kriminal lainnya di atas kapal.

"Atas kejadian tersebut saya berharap pihak kepolisian dapat membantu pihak keluarga mengungkap kasus hilangnya saudara kami yang walaupun dari keluarga tidak mampu tetapi tetap adalah Warga Negara Indonesia yang mempunyai hak dan kedudukan hukum yang sama," kata Sariyah.(A)

Pewarta:

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013