Bank Pembangunan Asia (ADB) merekomendasikan empat prinsip yang dinilai krusial dalam pembangunan ibu kota baru di Kalimantan Timur.
"Pertama, 'smart cities' artinya kota yang memiliki kemampuan dengan perkembangan teknologi terbaru," kata Vice President Knowledge Management and Sustainable Development ADB Bambang Susantono di Jakarta, Senin.
Baca juga: PKS tolak rencana pemindahan ibu kota
Kedua, lanjut Bambang, yaitu prinsip "green cities" di mana kota harus dikembangkan sesuai dengan saya dukung lingkungan dan memperhatikan perubahan iklim.
Ketiga, prinsip inklusif yang berarti kota itu harus menjadi kota bagi semua orang, tidak terbatas hanya bagi satu segmen tertentu dari masyarakat.
"Terakhir, 'sustainable' yaitu berkelanjutan. Jadi kota itu bisa berkembang jadi kota yang layak huni sehingga jadi satu tempat yang memberi manfaat optimal bagi warganya," tuturnya.
Bambang menuturkan sejauh ini belum ada rencana bantuan yang bisa dikucurkan ADB kepada Indonesia dalam pembangunan ibu kota baru.
Menurut dia, pihaknya pun masih menunggu perencanaan pemerintah mengenai pembangunan ibu kota baru untuk kemudian bisa memberikan masukan-masukan.
Baca juga: Presiden putuskan Penajam Paser Utara kawasan ibu kota baru
Ia juga menekankan bahwa urbanisasi menjadi keniscayaan di ibu kota baru. Yang pasti, koordinasi, konsistensi perencanaan serta komunikasi publik yang baik menjadi hal yang penting.
"Pesan kami adalah bagaimana kota-kota ini tidak hanya membangun kota sendiri tapi bagaimana mereka melakukan koordinasi dan kerja sama sehingga terjadi aglomerasi ekonomi yang positif," imbuhnya.
Bambang menambahkan pentingnya bagi pemerintah untuk melakukan pengelolaan dengan baik karena urbanisasi bersifat natural.
"Urbanisasi itu natural. Begitu kotanya bagus, enak, layak huni, orang ingin berada di kota itu. Kuncinya bagaimana kita kelola kota dengan baik, bagaimana kita koordinasi antarkota yang baik karena kota tidak bisa hidup sendiri, juga komunikasi publik yang baik karena warga itu bagian yang tak terpisahkan dari sejak perencanaan implementasi hingga kehidupan sehari-hari," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
"Pertama, 'smart cities' artinya kota yang memiliki kemampuan dengan perkembangan teknologi terbaru," kata Vice President Knowledge Management and Sustainable Development ADB Bambang Susantono di Jakarta, Senin.
Baca juga: PKS tolak rencana pemindahan ibu kota
Kedua, lanjut Bambang, yaitu prinsip "green cities" di mana kota harus dikembangkan sesuai dengan saya dukung lingkungan dan memperhatikan perubahan iklim.
Ketiga, prinsip inklusif yang berarti kota itu harus menjadi kota bagi semua orang, tidak terbatas hanya bagi satu segmen tertentu dari masyarakat.
"Terakhir, 'sustainable' yaitu berkelanjutan. Jadi kota itu bisa berkembang jadi kota yang layak huni sehingga jadi satu tempat yang memberi manfaat optimal bagi warganya," tuturnya.
Bambang menuturkan sejauh ini belum ada rencana bantuan yang bisa dikucurkan ADB kepada Indonesia dalam pembangunan ibu kota baru.
Menurut dia, pihaknya pun masih menunggu perencanaan pemerintah mengenai pembangunan ibu kota baru untuk kemudian bisa memberikan masukan-masukan.
Baca juga: Presiden putuskan Penajam Paser Utara kawasan ibu kota baru
Ia juga menekankan bahwa urbanisasi menjadi keniscayaan di ibu kota baru. Yang pasti, koordinasi, konsistensi perencanaan serta komunikasi publik yang baik menjadi hal yang penting.
"Pesan kami adalah bagaimana kota-kota ini tidak hanya membangun kota sendiri tapi bagaimana mereka melakukan koordinasi dan kerja sama sehingga terjadi aglomerasi ekonomi yang positif," imbuhnya.
Bambang menambahkan pentingnya bagi pemerintah untuk melakukan pengelolaan dengan baik karena urbanisasi bersifat natural.
"Urbanisasi itu natural. Begitu kotanya bagus, enak, layak huni, orang ingin berada di kota itu. Kuncinya bagaimana kita kelola kota dengan baik, bagaimana kita koordinasi antarkota yang baik karena kota tidak bisa hidup sendiri, juga komunikasi publik yang baik karena warga itu bagian yang tak terpisahkan dari sejak perencanaan implementasi hingga kehidupan sehari-hari," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019